Kembali Pangkas Harga, BYD Turunkan Harga Mobil Seagull Sebesar 5%

Rabu, 06 Maret 2024 | 15:02 WIB
Kembali Pangkas Harga, BYD Turunkan Harga Mobil Seagull Sebesar 5%
[ILUSTRASI. BYD mematok harga awal Seagull sebesar 69.800 yuan, setara sekitar Rp 152,37 juta. REUTERS/Annegret Hilse]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Raksasa kendaraan listrik Tiongkok, BYD, menambah pemicu perang harga yang brutal di China. Perusahaan ini memangkas harga mobil termurahnya, Seagull, sebesar 5%.

Reuters melaporkan, Seagull, yang merupakan mobil listrik compact, kini dijual mulai dari 69.800 yuan, setara sekitar Rp 152,37 juta.

BYD telah menjadi produsen mobil listrik pemberi diskon tanpa henti dalam perang harga yang dimulai Tesla di pasar mobil terbesar di dunia tahun lalu. Sikap agresif tersebut telah membantu BYD menggeser posisi Tesla sebagai penjual kendaraan listrik terbesar di dunia, meskipun sebagian besar mobil BYD dijual di dalam negeri.

Tahun ini, BYD telah memulai serangkaian pemotongan harga, termasuk penurunan hampir 12% pada mobil crossover Yuan Plus. Ini merupakan mobil terlarisnya, yang dikenal dengan merek Atto 3 di pasar luar negeri. Penurunan harga seri ini lebih dalam dibandingkan pesaingnya dan terjadi pada lebih banyak model.

Di tengah pertumbuhan yang tidak merata di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, penjualan kendaraan energi baru, seperti kendaraan listrik baterai murni dan hibrida plug-in, diperkirakan akan meningkat 13% menjadi 11,5 juta unit pada tahun ini, termasuk ekspor. Angka tersebut jauh lebih lambat dibandingkan lonjakan pertumbuhan sebesar 38% pada tahun 2023.

Baca Juga: Inilah Teknologi Canggih Mobil Listrik BYD, Cek Harga Mobil BYD Seal, Dolphin, Atto

Produsen mobil lain yang melakukan pemotongan harga baru tahun ini termasuk Tesla, Geely Auto, GAC Aion, Leapmotor dan Xpeng.

BYD kemungkinan akan menawarkan lebih banyak diskon sepanjang 2024 ini, kata Shi Ji, analis China Merchants Bank International yang berbasis di Hong Kong. Ia menambahkan hal ini akan menekan margin kotor BYD. Tetapi dampaknya dapat diimbangi sebagian dengan pemotongan biaya oleh pemasok.

Margin laba kotor produsen mobil yang didukung Warren Buffett tersebut hingga saat ini masih cukup baik. Perusahaan ini mencatat margin sebesar 22% pada kuartal ketiga, naik dari 18,7% pada kuartal kedua, menurut perhitungan Reuters.

BYD juga secara agresif memperluas kehadirannya di luar negeri. Misalnya, perusahaan ini menjadi ujung tombak pengembangan kendaraan listrik China di Australia. BYD juga telah memulai pembangunan kompleks manufaktur di Brasil.

Bagikan

Berita Terbaru

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

Sektor Teknologi Naik 20% Saat IHSG Hanya Naik 2,5% Sepekan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:00 WIB

Sektor Teknologi Naik 20% Saat IHSG Hanya Naik 2,5% Sepekan

Pada periode 17-21 Februari 2025, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,48% dan ditutup pada 6.803 di perdagangan terakhir.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:35 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:30 WIB

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah

Pemerintah akan melelang frekuensi 1,4 GHz untuk memperluas akses internet ke rumah-rumah dengan tarif murah Rp 100.000

 
Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025 | 18:53 WIB

Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia

Presiden  akan meresmikanbullion bank 26 Februari 2025. BSI dan anak usaha BRI Pegadaian  kantongi izin . Begini peluang bisnis emas di Indonesia

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut
| Jumat, 21 Februari 2025 | 17:46 WIB

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut

Industri semen di kuartal I-2025 akan dihadapi dengan persoalan cuaca, belanja konstruksi yang rendah di awal tahun, dan banyaknya hari libur.

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan
| Jumat, 21 Februari 2025 | 11:47 WIB

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan

Penurunan laba dari penjualan bijih nikel emiten diprediksi bisa mencapai hingga 9% jika tarif royalti dinaikkan.

Terbitkan SBN untuk Sokong 3 Juta Rumah
| Jumat, 21 Februari 2025 | 08:53 WIB

Terbitkan SBN untuk Sokong 3 Juta Rumah

Hal ini diputuskan dalam rapat Kemkeu dengan Kementerian Perumahan dan Permukiman, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, dan Komisi XI DPR

Awas! Rasio Utang Pemerintah Merambat Naik
| Jumat, 21 Februari 2025 | 08:44 WIB

Awas! Rasio Utang Pemerintah Merambat Naik

Rasio utang pemerintah tahun 2024 naik menjadi 39,67% PDB, setara dengan rasio utang saat awal Covid 2020

INDEKS BERITA

Terpopuler