KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani sawit seringkali dikategorikan sebagai petani dengan tingkat ekonomi yang stabil dan relatif hidup berkecukupan. Namun di balik itu, ada ketimpangan nyata yang terjadi, terutama dalam mengakses berbagai sumber permodalan dan memperoleh nilai tambah (value added) yang maksimal.
Analisis Madani Berkelanjutan tahun 2020 menunjukkan tingginya ketimpangan penguasaan lahan antara petani sawit (perkebunan rakyat) dan perusahaan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.