Kesulitan Merekrut, Semakin Banyak Perusahaan Inggris yang Merencanakan Kenaikan Gaji

Senin, 20 September 2021 | 14:53 WIB
Kesulitan Merekrut, Semakin Banyak Perusahaan Inggris yang Merencanakan Kenaikan Gaji
[ILUSTRASI. Pendukung pro-Brexit di Parliament Square, di hari Brexit, di London, Inggris, 31 January 2020. REUTERS/Simon Dawson TPX IMAGES OF THE DAY]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Inilah saat yang menyenangkan bagi para pekerja, juga pencari kerja di Inggris. Jumlah korporasi di Inggris yang merencanakan kenaikan gaji di masa kini mencapai tingkat tertinggi sejak krisis keuangan globa. Iming-iming kenaikan remunerasi itu menyusul kesulitan yang dialami perusahaan di Inggris untuk merekrut staf menyusul pandemi virus corona dan Brexit, demikian data yang dipublikasikan Konfederasi Industri Inggris, Senin (20/9).

Menurut CBI, 44% bisnis bermaksud menaikkan gaji untuk mengimbangi inflasi, dan 24% bisnis bermaksud memberi persentase kenaikan gaji lebih besar daripada inflasi. Komposisi  persentase ini merupakan yang tertinggi sejak CBI mulai melakukan survei tentang remunerasi di tahun 2009.

“Rencana peningkatan gaji terjadi di seluruh sektor, sejalan dengan pembukaan kembali kegiatan bisnis dan pemulihan ekonomi," kata Matthew Percival, direktur keterampilan dan inklusi CBI.

Baca Juga: Mata uang euro dan poundsterling dinilai menarik di tengah isu tapering

Namun dia memperingatkan bahwa pebisnis kemungkinan akan mengalihkan peningkatan beban upah ke pelanggan, kecuali produktivitas usaha meningkat. Pengalihan beban ini terjadi karena banyak perusahaan perlu melunasi kembali pinjaman yang mereka terima di masa pandemi.

Prospek kenaikan harga kemungkinan menjadi perhatian Bank of England (BOE), yang akan menggelar pertemuan dewan pengambil kebijakan pada minggu ini. BOE memperkirakan inflasi dalam jangka pendek, akibat kenaikan harga minyak dan rantai pasokan yang terhambat. Namun sejauh ini, BOE mengatakan tidak mengharapkan tekanan inflasi yang bertahan lama dari pasar kerja.

Lebih dari tiga perempat dari 422 perusahaan yang disurvei CBI dan perusahaan perekrutan pekerja, Pertemps Network, pada akhir Agustus, mengatakan kekurangan tenaga kerja merusak daya saing, proporsi tertinggi dalam lebih dari lima tahun.

Baca Juga: Perusahaan global mulai gencar investasi, anggaran belanja modal melonjak

CBI memperbarui seruannya kepada pemerintah untuk melonggarkan pembatasan visa pasca-Brexit untuk pekerja asal Uni Eropa, yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan.

Secara terpisah, badan perdagangan manufaktur Make UK mengatakan anggotanya melihat pertumbuhan output tercepat dalam lebih dari 30 tahun dan mengharapkan output untuk kembali ke tingkat pra-pandemi pada akhir 2022. Proyeksi itu lebih cepat daripada perkiraan sebelumnya.

"Prospek pertumbuhan terus meningkat untuk produsen karena ekonomi di dalam dan luar negeri terus terbuka. Namun, kekurangan rantai pasokan dan peningkatan biaya pengiriman yang meningkat pesat mengancam untuk menempatkan hambatan di jalan menuju pertumbuhan yang lebih cepat," kata Stephen Phipson, kepala eksekutif Make UK.

Make UK juga mengkritik keputusan pemerintah yang baru-baru ini untuk menaikkan tarif jaminan sosial yang menjadi tanggungan pengusaha.

Selanjutnya: Ingin Pangkas Emisi dari Penerbangan, Shell Bersiap Terbangkan Produksi Avtur Hijau

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian
| Kamis, 18 September 2025 | 16:23 WIB

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan saat ini sudah terdapat 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah menyerahkan proposal pinjaman.

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing
| Kamis, 18 September 2025 | 15:30 WIB

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing

Perusahaan asuransi wajib menyediakan produk tanpa fitur pembagian risiko, tapi juga diperbolehkan menawarkan produk dengan skema re-sharing.

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik
| Kamis, 18 September 2025 | 15:19 WIB

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

Banggar DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur RAPBN 2026. Pendapatan, belanja, dan defisit disesuaikan.

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

INDEKS BERITA

Terpopuler