Kimia Farma Anggarkan Belanja Modal Rp 4,2 Triliun di Tahun 2019

Senin, 06 Mei 2019 | 07:41 WIB
Kimia Farma Anggarkan Belanja Modal Rp 4,2 Triliun di Tahun 2019
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk bersiap menggelar sejumlah agenda bisnis, termasuk mengakuisisi rumahsakit dan membangun pusat distribusi. Untuk mendukung sederet aksi korporasi itu, emiten berkode saham KAEF di Bursa Efek Indonesia ini mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 4,2 triliun.

Sebanyak 70% sumber pendanaan berasal dari pinjaman bank dan penerbitan medium term notes (MTN). Adapun sisa dana belanja modal berasal dari kas internal.

Direktur Keuangan PT Kimia Farma Tbk, I.G.N. Suharta Wijaya, menyebutkan, Kimia Farma berupaya mengembangkan bisnis dari sisi organik maupun anorganik. Oleh karena itu, manajemen KAEF berencana memperkuat bisnis hulu hingga hilir. Salah satu prioritas saat ini adalah memperkuat bisnis hilir.

"Salah satu yang belum kami miliki adalah bisnis rumahsakit. Opsi kepemilikan lewat akuisisi," ungkap Suharta, akhir pekan lalu.

Saat ini, Kimia Farma dalam proses membidik tiga sampai empat rumahsakit. Meski belum mau menyebutkan identitas rumahsakit yang dimaksud, manajemen KAEF mengutamakan rumahsakit milik negara.

Berdasarkan catatan KONTAN, rumahsakit yang diincar Kimia Farma adalah segmen C dan D di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. KAEF membidik pengguna fasilitas jaminan kesehatan yang diadakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Kami mau menjadi pemegang saham pengendali di perusahaan itu. Minimal saham yang dimiliki menjadi 51%," ungkap Suharta.

Selain itu, KAEF akan memantapkan proses akuisisi PT Phapros Tbk. Beberapa waktu lalu, Kimia Farma menyelesaikan proses akuisisi saham PT Phapros Tbk (PEHA) dari yang semula milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI. Sebanyak 56,77% atau sekitar 476 juta saham PEHA yang dimiliki RNI semuanya dimiliki KAEF.

"Dalam tiga bulan ke depan, kami akan post merger integration. Kami akan mendetailkan lagi apa yang menjadi bagian Phapros dan apa yang menjadi bagian Kimia Farma. Untuk sementara kami menjalankan rencana bisnis masing-masing," kata Suharta.

KAEF juga akan membangun pusat pergudangan nasional sebesar 3,5 hektare di Cikarang. Nantinya, ini akan menjadi pusat distribusi untuk seluruh Indonesia. KAEF akan menambah gudang lain yang kelak membantu distribusi. "Kami juga akan mengembangkan health and beauty outlet dan apotek di seluruh Indonesia," tambah Suharta.

Sejumlah agenda aksi korporasi tersebut tentu akan berujung pada peningkatan kinerja keuangan. Tahun ini, manajemen Kimia Farma optimistis dapat meraih pendapatan Rp 11,5 triliun, atau tumbuh 60,8% dibandingkan realisasi pendapatan pada tahun lalu Rp 7,15 triliun

Tambahan pendapatan antara lain akan berasal dari penyelesaian dua pabrik baru. Kedua pabrik tersebut berlokasi di Jawa Barat, yakni Banjaran (Bandung) dan Cikarang (Bekasi). Fasilitas di Banjaran adalah pabrik obat cair dan tablet untuk pasar domestik. "Sedangkan pabrik kosmetik di Cikarang sebesar 80% diekspor ke Korea Selatan. Sisanya untuk pasar domestik," tutur Suharta.

Saat ini, kontribusi ekspor masih 3% dari total penjualan KAEF. Ke depan, mereka akan memperkuat pasar ekspor seiring penetrasi penjualan, khususnya di Arab Saudi. "Dengan ekspor, terjadi natural hedging terhadap nilai tukar," pungkas Suharta.

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Kuat Pasar dan Pemerintah di Pasar Surat Utang SBN
| Jumat, 18 April 2025 | 17:37 WIB

Adu Kuat Pasar dan Pemerintah di Pasar Surat Utang SBN

Investor minta yield tinggi, pemerintah tak mau menyerap banyak pada lelang sukuk negara di awal kuartal kedua.

Penjualan Ritel Masih Tumbuh tapi Melambat, Sinyal Ada Masalah di Ekonomi RI
| Jumat, 18 April 2025 | 13:00 WIB

Penjualan Ritel Masih Tumbuh tapi Melambat, Sinyal Ada Masalah di Ekonomi RI

Meski tak sebagus tahun lalu, emiten peritel diprediksi masih bisa menuai berkah dari momen Ramadan dan Idulfitri 2025.

Dimotori BYD dan Wuling, Pabrikan China Kian Unjuk Gigi di Pasar Mobil Indonesia
| Jumat, 18 April 2025 | 10:00 WIB

Dimotori BYD dan Wuling, Pabrikan China Kian Unjuk Gigi di Pasar Mobil Indonesia

Pabrikan China berhasil mendongkak penjualan di tengah menurunnya penjualan mobil di Indonesia pada kuartal I 2025.

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (18 April 2025)
| Jumat, 18 April 2025 | 09:32 WIB

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (18 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,88% jika menjual hari ini.

Erajaya (ERAA) Tengah Mempersiapkan Jalan Masuk Bagi Investor Baru di Erafone
| Jumat, 18 April 2025 | 09:00 WIB

Erajaya (ERAA) Tengah Mempersiapkan Jalan Masuk Bagi Investor Baru di Erafone

PT Erafone Artha Retailindo dan PT Teletama Artha Mandiri akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 April 2025.

Prospek Kinerja Masih Terjaga, MDKA Akan Perpanjang Umur Tambang Emas Tujuh Bukit
| Jumat, 18 April 2025 | 08:00 WIB

Prospek Kinerja Masih Terjaga, MDKA Akan Perpanjang Umur Tambang Emas Tujuh Bukit

Tahun ini PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membidik target produksi emas sebanyak 100.000 ons hingga 110.000 ons.

Sariguna Primartirta (CLEO) Akan Membagikan Saham Bonus
| Jumat, 18 April 2025 | 07:38 WIB

Sariguna Primartirta (CLEO) Akan Membagikan Saham Bonus

Pembagian saham bonus baru kepada para pemegang saham perusahaan yang berasal dari tambahan modal disetor atau agio saham diusulkan Rp 240 miliar.

Telkom (TLKM) Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun
| Jumat, 18 April 2025 | 07:26 WIB

Telkom (TLKM) Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun

PT  Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan melakukan buyback saham maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai ketentuan.

Meski Pasar Saham Masih Lesu, Emiten Investasi Siap Menggenjot Portofolio
| Jumat, 18 April 2025 | 07:17 WIB

Meski Pasar Saham Masih Lesu, Emiten Investasi Siap Menggenjot Portofolio

Sejumlah emiten investasi berencana menggenjot portofolio mereka pada 2025. Alokasi belanja modal (capex) jumbo telah disiapkan emiten.

Mengusung Nama Baru, EXCL dan Smartfren Resmi Merger
| Jumat, 18 April 2025 | 07:11 WIB

Mengusung Nama Baru, EXCL dan Smartfren Resmi Merger

Status Smartfren Telecom dan Smart Telecom berakhir. EXCL jadi entitas bertahan dengan nama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler