Kimia Farma (KAEF) Akan Kembali Menerbitkan MTN

Kamis, 11 Juli 2019 | 05:54 WIB
Kimia Farma (KAEF) Akan Kembali Menerbitkan MTN
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan kembali menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN). Ini merupakan kelanjutan dari MTN senilai Rp 500 miliar yang baru saja diterbitkan.

Direktur Keuangan KAEF Suharta Wijaya mengatakan, MTN lanjutan tersebut memiliki nilai emisi Rp 1 triliun. Adapun tujuan penerbitan MTN adalah untuk menutup sebagian kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex).

Seperti diketahui, KAEF menganggarkan capex sebesar Rp 4,2 triliun tahun ini. Dari jumlah tersebut, rencananya sebesar Rp 2 triliun bakal dipenuhi dari penerbitan MTN.

Dana dari penerbitan MTN senilai Rp 500 miliar sebelum ini juga dialokasikan untuk capex dan operational expenditure (opex), dengan porsi masing-masing 50%. "Dengan demikian, untuk memenuhi target capex sebesar Rp 2 triliun, kami akan kembali menerbitkan MTN pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini," ujar Suharta kepada KONTAN, Rabu (10/7).

Dia menambahkan, kekurangan pendanaan capex nanti akan dipenuhi dari pinjaman bank. Bank Mandiri, BNI, BRI dan BCA sudah memberikan komitmen mengucurkan pinjaman. "Bunganya masih kompetitif, di bawah 10%," imbuh Suharta.

Mengingatkan saja, MTN tahap pertama yang baru saja diterbitkan terbagi menjadi dua bagian. Keduanya adalah MTN konvensional dan syariah mudharabah, dengan nilai masing-masing sebesar Rp 250 miliar.

MTN konvensional memiliki tenor tiga tahun dengan kupon 8,75% per tahun. MTN syariah memiliki tenor yang sama dengan tingkat bagi hasil floating.

Gencar akuisisi

Manajemen KAEF optimististis pendapatan bisa tumbuh 20% tahun ini dan terus moncer ke depan. Sejumlah cara sudah disiapkan. Salah satunya, akuisisi rumahsakit. "Ada dua rumahsakit, BUMN dan swasta," kata Suharta. Kedua rumahsakit berlokasi di Jakarta.

Targetnya, akuisisi bisa tuntas tahun ini. Sebelumnya, dikabarkan KAEF menyiapkan Rp 1 triliun untuk akuisisi keduanya.

Akuisisi tersebut akan melengkapi manuver KAEF yang sebelumnya mengakuisisi 56,77% saham PT Phapros Tbk (PEHA) senilai Rp 1 triliun, Maret lalu. "Untuk tumbuh cepat, kami harus fokus pada eksekusi akuisisi," tandas Suharta.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menilai, akuisisi memang menarik. Asal, nilai akusisinya tidak kemahalan supaya tak menjadi beban.

Alfatih menyarankan investor mencermati dengan detail akuisisi tersebut, mulai dari nilai akuisisi hingga profil rumahsakitnya. Jika bagus, tak menutup kemungkinan saham KAEF kembali ke kisaran Rp 2.950-Rp 3.850 seperti saat akuisisi PEHA.

Namun Alfatih tidak merekomendasikan investor masuk saat ini. "Pergerakan saham KAEF kurang likuid," tutur dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir
| Senin, 24 Februari 2025 | 15:02 WIB

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir

Nilai transaksi pada IIMS 2025 naik 3,2% menjadi Rp 6,91 triliun dari Rp 6,7 triliun pada tahun lalu.

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler