Kinerja Racikan Pefindo25 Paling Ciamik di Bursa Saham

Senin, 20 Mei 2019 | 06:47 WIB
Kinerja Racikan Pefindo25 Paling Ciamik di Bursa Saham
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di antara berbagai indeks acuan saham yang tertekan saat ini, Pefindo25 menjadi satu-satunya indeks berkinerja positif jika dihitung sejak akhir tahun lalu. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks yang memasukkan saham berkapitalisasi pasar kecil menengah sebagai konstituennya ini naik 3,43% sejak awal 2019.

Keadaan tersebut jauh berbeda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun hingga 5,93%. Indeks saham kapitalisasi kecil menengah likuid keluaran BEI, SMC Liquid, juga minus 4% (lihat tabel).

Head of Economist Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan, bukan tanpa alasan indeks Pefindo25 bisa bertahan. Menurut dia, hal tersebut tidak lepas dari perubahan atau rebalancing konstituen saham di awal Februari 2019.

Perubahan itu diikuti penentuan batas maksimal aset perusahaan yang masuk indeks Pefindo25, dari sebelumnya Rp 5 triliun menjadi senilai Rp 10 triliun. Lalu ada penambahan aspek return on asset (ROA) dan return on investment (ROI) sebagai indikator pemilihan konstituen.

Kedua indikator tersebut cukup mumpuni sebagai tolok ukur untuk melihat kondisi bisnis suatu perusahaan, dibandingkan dengan ROE. "Dua hal di atas guna melengkapi dua aspek lain yang sebelumnya sudah ada, yakni aspek legal dan likuditas," jelas Fikri kepada KONTAN, Minggu (19/5).

Belum lagi, Pefindo melihat risk behavior investor terhadap volatilitas pasar, yang disertai perubahan portofolio dan selera pilihan investasi. Dari sebelumnya di saham-saham big caps ke saham-saham small & middle caps yang ada di Pefindo25. "Perilaku ini kami lihat juga terjadi di tahun lalu," kata dia.

Maka itu, Fikri optimistis, 25 saham yang masuk dalam Pefindo25 merupakan yang terbaik dengan kinerja historis terbaik. "Namun, kembali lagi ke pasar dan investor seperti apa memandangnya. Tapi, kami bertujuan untuk memberikan acuan pada investor bahwa indeks dan konstituen yang ada di Pefindo25 merupakan emiten yang memiliki kinerja historis terbaik, sesuai kriteria-kriteria kami," tambah Fikri.

Tapi sejatinya, dengan trejadinya volatilitas yang cukup besar terhadap IHSG saat ini, pihaknya belum melakukan rebalancing lagi. Menurut dia, performa Pefindo25 saat ini lebih dikarenakan risk behavior investor. "Kami baru akan melakukan evaluasi di bulan Juli, jadi kami belum bisa memberikan info sekarang," ujar Fikri.

Indeks ini pun diakui analis cukup defensif terhadap sentimen domestik dan eksternal. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyatakan, 25 saham yang masuk dalam indeks Pefindo25 ini layak untuk diperdagangkan oleh para investor dalam jangka pendek.

Dengan pilihan saham defensif, ada peluang indeks tetap stabil ke depan. "Tapi kalau investasi jangka panjang, saya usul untuk tetap melihat fundamental saham tersebut," kata Nafan. Secara prospek, dia mengakui pergerakan indeks ini kuat.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Begini lo Histori Grup Djarum Menguasai Saham Bank Central Asia (BCA)
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 16:23 WIB

Begini lo Histori Grup Djarum Menguasai Saham Bank Central Asia (BCA)

Belakangan kepemilikan saham Djarum Grup di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) disoal. Kontan menelusuri histori pembelian Djarum di BCA.  

Investasi Emiten LQ45 Turun 36% di Semester I 2025
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:46 WIB

Investasi Emiten LQ45 Turun 36% di Semester I 2025

Secara total, arus kas untuk investasi dari 33 emiten LQ45 yang telah merilis laporan keuangan semester I-2025 mencapai Rp 87,45 triliun.

Menakar Prospek Kinerja Keuangan dan Saham ESSA dari Ambisi Proyek Blue Amonia & SAF
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 10:42 WIB

Menakar Prospek Kinerja Keuangan dan Saham ESSA dari Ambisi Proyek Blue Amonia & SAF

Meski prospek jangka menengah cukup menjanjikan, kinerja ESSA saat ini tertekan pasokan gas dan pasar amonia yang lesu.

Ekspansi, Suku Bunga dan Kinerja yang Solid Bikin Saham PWON Kian Menarik
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 09:30 WIB

Ekspansi, Suku Bunga dan Kinerja yang Solid Bikin Saham PWON Kian Menarik

Dengan pipeline proyek besar di Semarang, Bekasi, Surabaya serta prospek recurring income yang terus tumbuh, kinerja PWON diperkirakan akan cerah.

Menakar Arah Saham BRMS, Antara Akumulasi Investor Asing Institusi dan Prospek Emas
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Menakar Arah Saham BRMS, Antara Akumulasi Investor Asing Institusi dan Prospek Emas

Dalam jangka pendek, kenaikan harga saham BRMS yang sudah lumayan tinggi membuka peluang terjadinya koreksi.

Menakar Motif di Balik Tiga Kali Divestasi Sebagian Saham RATU oleh RAJA
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:59 WIB

Menakar Motif di Balik Tiga Kali Divestasi Sebagian Saham RATU oleh RAJA

Sejak RATU listing di BEI, kepemilikan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sudah berkurang dari 80% menjadi 69,63%.

Bobot Saham DSSA Dipangkas MSCI, Ada Investor Asing Nyangkut di Harga Paling Pucuk
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:19 WIB

Bobot Saham DSSA Dipangkas MSCI, Ada Investor Asing Nyangkut di Harga Paling Pucuk

Penurunan bobot saham DSSA di MSCI akan diikuti dengan berkurangnya aliran dana masuk investor asing institusi.

Rupiah Tertekan Jelang Pidato Powell di Jackson Hole
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:45 WIB

Rupiah Tertekan Jelang Pidato Powell di Jackson Hole

Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rilis neraca pembayaran Indonesia kuartal II – 2025 yang tercatat defisit sebesar US$ 6,74 miliar

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Genjot Kinerja Lewat Proyek Anyar
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Genjot Kinerja Lewat Proyek Anyar

Pendapatan berulang PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) pada semester II akan didukung kenaikan sewa dan okupansi tinggi

Bank Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:25 WIB

Bank Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Perbankan ramai-ramai mencari alternatif pendanaan dari pasar modal untuk menjaga likuiditas di tengah  pertumbuhan DPK  yang belum maksimal.​

INDEKS BERITA