Kinerja reksadana saham turun mengekor IHSG

Jumat, 02 November 2018 | 09:25 WIB
Kinerja reksadana saham turun mengekor IHSG
[ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia - IHSG]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyeret kinerja reksadana saham sepanjang Oktober 2018. Berdasarkan data Infovesta Utama, secara bulanan, rata-rata kinerja reksadana saham, yang tercermin dari pergerakan Infovesta Equity Fund Index, minus 3,48%. Di saat yang sama, IHSG hanya melemah 2,43% sepanjang Oktober lalu.

Reksadana saham juga mencetak kinerja paling buruk di antara jenis reksadana lainnya. Bahkan, hanya reksadana pasar uang yang mencatat kinerja positif di Oktober lalu.
 
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, selain penurunan kinerja IHSG, rata-rata kinerja reksadana saham juga terbebani pelemahan nilai tukar rupiah serta tren kenaikan suku bunga acuan atawa Bank Indonesia 7-day reverse repo rate (BI 7-DRR).
 
Alhasil, kinerja sejumlah sektor mengalami penurunan cukup dalam. Penurunan terbesar dirasakan oleh sektor perbankan dan consumer goods, yang memiliki kapitalisasi jumbo di bursa saham Indonesia. "Kapitalisasi sektor tersebut besar di IHSG dan juga di bobot reksadana," kata dia, Kamis (1/11).
 
Di sisi lain, indeks saham juga tertekan oleh outflow investor asing. Net sell asing ini membuat IHSG terkoreksi cukup dalam.
 
Jauhi sektor bank
 
Pemilihan portofolio memang berpengaruh besar terhadap kinerja reksadana saham. Buktinya, Pinnacle Indonesia Sharia Equity Fund tetap berhasil mencetak kinerja reksadana saham terbaik di Oktober lalu.
 
Reksadana racikan Pinnacle Persada Investama ini menorehkan kenaikan 12,13%. Guntur Putra, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Persada Investama menjelaskan, karena reksadana ini merupakan reksadana syariah, sudah pasti tidak diisi dengan emiten perbankan konvensional.
 
Pinnacle memilih menerapkan strategi seperti tactical asset allocation dan rebalancing yang sifatnya tactical di saat bursa saham sedang berfluktuasi. Selain itu, dalam reksadana ini, mayoritas tidak ditaruh pada emiten blue chip. "Reksadana ini memiliki kombinasi dari saham berkapitalisasi besar, middle hingga kecil yang memiliki potensi kinerja jangka panjang yang baik. Apalagi emiten blue chip biasanya dikuasai sektor perbankan," tegas dia.
 
Guntur optimistis kinerja reksadana saham di akhir tahun ini akan lebih baik. "Karena secara historikal, kinerja IHSG di bulan Desember positif," jelas dia.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler