KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah belum juga berhasil lepas dari tekanan. Konflik Amerika Serikat (AS) dengan China yang terus meruncing ditambah lonjakan kasus corona di dalam negeri menjadi sentimen negatif yang membuat rupiah sulit menguat.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra bilang, gesekan AS-China menekan aset berisiko. Terlebih pasca China bakal membalas isu pemblokiran SMIC, perusahaan semi konduktor asal China, oleh AS.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.