Kontraktor Migas Siap Memperebutkan Blok Corridor

Rabu, 20 Februari 2019 | 09:46 WIB
Kontraktor Migas Siap Memperebutkan Blok Corridor
[]
Reporter: Febrina Ratna Iskana, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap bersaing memperebutkan hak pengelolaan ladang migas besar Blok Corridor yang masa kontraknya akan berakhir pada Desember 2023.

Sebelum Medco, PT Pertamina sudah lebih dulu menyatakan minatnya menggarap blok yang tercatat sebagai penyumbang produksi gas terbesar ketiga di Indonesia. ConocoPhillips Indonesia, pengelola Blok Corridor saat ini, dengan menggandeng Repsol, juga masih berhasrat memperpanjang kontraknya.

Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengakui, Medco membidik Blok Corridor. "Saya kira banyak perusahaan yang berminat kalau Blok Corridor dilelang. Jika pemerintah memberikan kesempatan Medco untuk ikut berpartisipasi, kami siap berkompetisi," ungkap dia kepada KONTAN, kemarin (19/2).

Namun keinginan Medco untuk ikut bersaing di Blok Corridor masih terbentur Peraturan Menteri ESDM Nomor 23/2018 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya.

Di beleid itu, pemerintah memprioritaskan kontraktor lama untuk menjadi pengelola di blok migas yang sudah habis kontraknya. Saat ini, operator Blok Corridor adalah ConocoPhillips dengan hak kelola 54%, kemudian Pertamina 10% dan Repsol Energy 36%. "Setelah operator existing, baru yang lain. Jika operator lain diberi kesempatan, ya, kenapa tidak," ujar Hilmi.

Medco masih menunggu pemerintah membuka kesempatan. Kabar yang diterima KONTAN, emiten berkode MEDC di BEI ini sudah menggelar presentasi ke Kementerian ESDM atas minatnya untuk mengelola Blok Corridor. Benarkah? "Kami harus ikut aturan," ungkap Hilmi.

Pemerintah belum memutuskan siapa pemenang Blok Corridor setelah Desember 2023. "Masih diproses, masih evaluasi," ujar Djoko Siswanto, Dirjen Migas Kementerian ESDM. Pada 2018, lifting gas dari lapangan Grissik Blok Corridor 150.000 barrel of oil equivalent per day (boepd). Tahun ini, targetnya 145.000 boepd.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dililit Utang yang Sulit Dibayar, OKAS Berencana Konversi Pinjaman Jadi Saham
| Kamis, 03 April 2025 | 05:05 WIB

Dililit Utang yang Sulit Dibayar, OKAS Berencana Konversi Pinjaman Jadi Saham

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) dan Oliva menyepakati harga pelaksanaan konversi utang menjadi saham di Rp 197 per saham

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali
| Rabu, 02 April 2025 | 18:40 WIB

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali

Vlume net sell asing mencapai 2,59 miliar saham. Saham-saham bank kelas kakap dan sejumlah saham tambang menjadi sasaran jual investor asing.

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 16:44 WIB

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025

Investor asing mencatat net sell 2,59 miliar saham di BEI sepanjang bulan Maret 2025. Dari sisi nilai, aset saham asing justru naik.

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global
| Rabu, 02 April 2025 | 13:00 WIB

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global

Kontributor pendapatan masih didominasi dari ekspor pihak ketiga senilai US$1,76 miliar, denan ekspor berelasi menyumbang US$ 42,11 juta.

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia
| Rabu, 02 April 2025 | 11:00 WIB

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia

Penggunaan DME di Indonesia pada 2023 masih didominasi untuk kebutuhan aerosol propellant dengan pangsa pasar mencapai 24%.

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump
| Rabu, 02 April 2025 | 10:30 WIB

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump

Produsen mobil termasuk General Motors Co. dan Hyundai Motor Co. melaporkan kenaikan penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) 

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok

Permintaan safe haven yang semakin tinggi seiring ketidakpastian ekonomi di tengah tarif Trump membuat harga emas terus menanjak. 

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian

Pihak korban yang diwakili oleh Onny menuntut agar penyelesaian kasus Net89 tetap diselesaikan menggunakan pendekatan restorative justice (RJ).

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)
| Rabu, 02 April 2025 | 08:33 WIB

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)

Harga emas Antam (2 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.819.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,04% jika menjual hari ini.

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 02 April 2025 | 08:14 WIB

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025, berpotensi berada di bawah angka 5% year on year (yoy)

INDEKS BERITA

Terpopuler