Raih Kesepakatan, Medco Energi (MEDC) Akuisisi Ophir Senilai £ 390 juta

Rabu, 30 Januari 2019 | 15:23 WIB
Raih Kesepakatan, Medco Energi (MEDC) Akuisisi Ophir Senilai £ 390 juta
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akhirnya meraih kesepakatan dengan Ophir Energy Ltd. Dalam kesepakatan yang diteken, Rabu (30/1), Medco bakal membeli Ophir Energy di harga 55 pence per saham. Sehingga, total transaksi itu mencapai £ 390,6 juta atau sekitar US$ 511,02 juta. 

Kesepakatan ini muncul setelah Ophir menolak tawaran jual beli dari Medco senilai US$ 437 juta atau 48,5 pence per saham. Transaksi ini akan menjadikan Medco sebagai produsen minyak terbesar ketujuh di Asia Tenggara. 

"Kombinasi kedua perusahaan akan memperkuat posisi Medco sebagai perusahaan energi terintegrasi di Asia Tenggara," ujar Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco, Rabu (30/1). 

Harga penawaran sebesar 55 pence per saham itu, lebih premium 65,7% dibandingkan harga penutupan saham Ophir pada 28 Desember lalu sebesar 33,2 pence per saham, saat Medco pertama kali mengumumkan penawaran untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa London itu.

Nilai saham Ophir telah turun hampir separuh dari nilai saham tahun lalu karena perusahaan gagal mendapatkan pembiayaan untuk proyek gas alam cair di Africa’s Equatorial Guinea sehingga, perusahaan harus kehilangan lisensi untuk proyek tersebut. 

Manajemen Medco mengatakan, transaksi ini akan meningkatkan produksi Medco di tahun ini sebesar 29% menjadi 110 Mboe/d, dan kombinasi resources 2P dan 2C akan naik 117% menjadi 1.252 MMboe. Transaksi ini sejalan dengan strategi Medco untuk memperluas portofolio di bisnis migas secara internasional. Keahlian bisnis Medco soal migas juga memungkinkan aset Ophir diintegrasikan secara efisien ke dalam portofolio Medco.

Sepanjang 2018, Ophir Energy berhasil menggenjot produksi migas. Hal ini bisa terjadi berkat kontribusi aset-aset produksi yang diakuisisi dari tangan Santos. Berdasarkan laporan produksi per 31 Desember 2018 yang dipublikasikan pada 15 Januari 2019, produksi rata-rata Ophir melonjak menjadi 29.700 boepd.

Aset-aset produksi eks Santos di asia tenggara yang diakuisisi Ophir tahun lalu menyumbang produksi sebanyak 18.000 boepd. Aset yang dimaksud adalah Madura PSC dan Sampang PSC di Indonesia serta Block 12W di Vietnam.

Di Madura, Ophir tercatat sebagai operator dengan kepemilikan 67,5%. Sementara di Sampang PSC Ophir juga bertindak sebagai operator dengan interest sebesar 45%. Sementara Block 12W dioperatori oleh Premier Oil dan Ophir memiliki interest sebanyak 31,875%.

Aset eks Santos tersebut juga berkontribusi besar terhadap posisi keuangan Ophir. Arus kas yang dihasilkan ketiganya sepanjang 2018 mencapai US$ 110 juta. Ini setara dengan sekitar setengah dari harga akuisisi yang dibayar Ophir ke Santos sebesar US$ 205 juta.

Secara keseluruhan belanja modal (capital expenditure) Ophir pada 2018 diestimasi mencapai US$ 122 juta, di bawah patokan sebelumnya yang mencapai US$ 145 juta. Imbasnya, estimasi utang bersih 2018 turun menjadi US$ 35 juta dari sebelumnya US$ 65 juta. Sementara likuiditas kotor (kas dan fasilitas pinjaman yang belum ditarik) turun dari US$ 427 juta menjadi US$ 390 juta.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

INDEKS BERITA

Terpopuler