ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung melakukan transaksi keuangan melalui mesin anjungan tunai mandiri Link ATM Himbara di Pasar Tanah Abang Jakarta, Senin (21/12/2015). DOK KONTAN/Fransiskus Simbolon
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan berat tengah dihadapi bank-bank milik negara (BUMN). Mereka haris siap menghadapi ancaman serius yakni risiko kredit macet. Bukan hanya dari debitur yang di bank milik negara melakukan restrukturisasi akibat pandemi Covid 19 yang per Juli 2020 mencapai Rp 470,6 triliun, tapi juga debitur yang mengalami pemburukan kinerja karena lesunya ekonomi.
Laporan keuangan masing masing-masing bank BUMN per Juni 2020 sejatinya juga mulai menunjukan peningkatan kredit buruk, terutama kolektibilitas 5 (macet) dan kolektibilitas 2 (dalam perhatian khusus).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.