Kuota FLPP Menipis, Bank Siapkan Produk Alternatif

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:28 WIB
Kuota FLPP Menipis, Bank Siapkan Produk Alternatif
[ILUSTRASI. Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar (kanan) bersama Direktur SDM dan Digital PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney) Herdy Harman menandatangani kerjasama mengenai Home Ownership Program (HOP) di Jakarta (6/6/2024).]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Selvi Mayasari | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) perbankan yang fokus di segmen subsidi tampaknya akan melambat pada paruh kedua tahun ini. Kendalanya bukan pada permintaan yang lesu, tetapi karena kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang sudah menipis.

Pemerintah hanya menganggarkan dana FLPP untuk membiayai 166.000 unit rumah subsidi tahun ini. Perbankan memperkirakan kuota ini akan habis terserap pada Agustus. BP Tapera mencatat realisasi penyaluran FLPP sudah 109.719 unit per 31 Juli 2024, atau 66,1% dari kuota.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

POWR Menyalakan Setrum dengan Biomassa dan PLTS Atap
| Senin, 07 Oktober 2024 | 13:15 WIB

POWR Menyalakan Setrum dengan Biomassa dan PLTS Atap

Cikarang Listrindo Tbk (POWR) dalam mencapai target keberlanjutan berbasis ESG.

Komunitas Lari Dulu, Sehat Kemudian
| Senin, 07 Oktober 2024 | 12:59 WIB

Komunitas Lari Dulu, Sehat Kemudian

Olahraga berlari ternyata butuh pelatihan dan pendidikan, terutama jika ingin berlari jarak jauh. 

Daftar Merek Kian Mudah dengan Teknologi Terkini
| Senin, 07 Oktober 2024 | 12:56 WIB

Daftar Merek Kian Mudah dengan Teknologi Terkini

Proses mendaftarkan merek butuh waktu lama. Jasa pendampingan mendaftarkan merek jadi banyak dicari pelaku usaha. 

Laju Kredit Roda Dua Masih Bisa Ngegas
| Senin, 07 Oktober 2024 | 12:52 WIB

Laju Kredit Roda Dua Masih Bisa Ngegas

Meski asosiasi sepeda motor memangkas target penjualan tahun ini, perusahaan pembiayaan masih optimistis.

Harga Saham AKRA Naik Seiring Melonjaknya Harga Minyak, Masih Punya Potensi Upside
| Senin, 07 Oktober 2024 | 09:10 WIB

Harga Saham AKRA Naik Seiring Melonjaknya Harga Minyak, Masih Punya Potensi Upside

Harga saham AKRA sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di Rp 1.865 pada 16 April 2024. 

Harga Minyak Mendidih Akibat Potensi Serangan Balasan Israel, Cermati Saham Berikut
| Senin, 07 Oktober 2024 | 08:45 WIB

Harga Minyak Mendidih Akibat Potensi Serangan Balasan Israel, Cermati Saham Berikut

Pasar cukup khawatir dengan pasokan minyak, jika benar serangan balasan Israel terjadi.  

Mendorong Ekonomi Indonesia dari Kota Nusantara
| Senin, 07 Oktober 2024 | 08:27 WIB

Mendorong Ekonomi Indonesia dari Kota Nusantara

Menilik perkembangan dan persiapan ibukota Nusantara (IKN) jadi ibukota baru

Harga Saham Krakatau Steel (KRAS) Tiba-Tiba Melonjak, Bagaimana Rekomendasinya?
| Senin, 07 Oktober 2024 | 08:18 WIB

Harga Saham Krakatau Steel (KRAS) Tiba-Tiba Melonjak, Bagaimana Rekomendasinya?

Kenaikan harga saham KRAS bertolak belakang dengan kinerja fundamental perseroan yang menurun.

Emiten Ritel Mengalap Rezeki Rutin Belanja Akhir Tahun, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:47 WIB

Emiten Ritel Mengalap Rezeki Rutin Belanja Akhir Tahun, Simak Rekomendasi Sahamnya

Daya beli konsumen diperkirakan membaik dan mendorong pendapatan emiten saham sektor ritel

Bahan Baku Smelter Kurang, Pemerintah Harus Hitung Kesanggupan Pasokan Bijih ke Depan
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:42 WIB

Bahan Baku Smelter Kurang, Pemerintah Harus Hitung Kesanggupan Pasokan Bijih ke Depan

AP3I menyebut kurangnya pasokan bijih nikel ke smelter sudah terjadi sejak medio 2023 dan kini semakin parah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler