Kurs Rupiah Hari Ini (15/9) Digerakkan Data Ekonomi AS dan Indonesia

Rabu, 15 September 2021 | 05:05 WIB
Kurs Rupiah Hari Ini (15/9) Digerakkan Data Ekonomi AS dan Indonesia
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menguat seirama penurunan kasus Covid-19. Tapi rupiah hari ini dibayangi sentimen data inflasi Amerika Serikat (AS). 

Selasa (14/9), rupiah di pasar spot menguat 0,03% menjadi Rp 14.248. Versi Jisdor, rupiah menguat 0,02% menjadi Rp 14.257 per dollar AS. 

Analis Monex Investindo Futures, Andian Wijaya menilai, turunnya kasus Covid-19 akan positif bagi ekonomi Indonesia. Tapi, pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi rilis ekonomi AS. 

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat tipis, ini katalis pendukungnya

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, pasar mencermati rilis data inflasi AS untuk bulan Agustus. Data inflasi ini  akan berkaitan dengan keputusan FOMC yang akan digelar pada pekan depan. 

Proyeksi pasar, inflasi AS berada di angka 0,4%, lebih rendah dari inflasi Juli yang sebesar  0,5%. Sementara inflasi tahunan diperkirakan 5,3%. 

Dari dalam negeri, Josua melihat, pasar mencermati  data neraca dagang Agustus. Proyeksi pasar, Indonesia bisa mencatat surplus neraca dagang  US$ 2,68 miliar. 

Proyeksi Josua , Rabu (15/9), rupiah bergerak  Rp 14.200-Rp 14.300. Prediksi Andian, rupiah  bergerak di Rp 14.175-Rp 14.300 per dollar AS. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat tipis ke Rp 14.257 per dolar AS pada Selasa (14/9)

Bagikan

Berita Terbaru

Emiten Jasa Pertambangan Masih Tertekan
| Rabu, 26 November 2025 | 05:41 WIB

Emiten Jasa Pertambangan Masih Tertekan

Emiten yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan terpapar dampak lesunya harga dan permintaan komoditas.​

IPO Superbank Bikin Grup Emtek Terbang
| Rabu, 26 November 2025 | 05:35 WIB

IPO Superbank Bikin Grup Emtek Terbang

Menakar dampak penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) Superbank ke prospek saham emiten Grup Emtek.

Bisnis Tepung Terigu Bogasari Tetap Terjaga
| Rabu, 26 November 2025 | 05:30 WIB

Bisnis Tepung Terigu Bogasari Tetap Terjaga

 Selama kurang lebih 20 tahun pasokan dan harga tepung terigu dari Bogasari Group selalu tetap terjaga.

Impor Beras Ilegal Kembali Terjadi, Kali ini di Batam
| Rabu, 26 November 2025 | 05:20 WIB

Impor Beras Ilegal Kembali Terjadi, Kali ini di Batam

Impor beras yang terjadi meski diklaim secara ilegal lantaran harganya yang jauh lebih murah ketimbang beras domestik.

Presiden Rehabilitasi Eks Petinggi ASDP
| Rabu, 26 November 2025 | 05:15 WIB

Presiden Rehabilitasi Eks Petinggi ASDP

Parlemen dan Kementerian Hukum sudah sarankan penggunaan hak rehabilitasi terhadap kasus korupsi akuisisi kapal oleh ASDP.

Bagi Hasil dan Tarif Menjadi Fokus
| Rabu, 26 November 2025 | 05:05 WIB

Bagi Hasil dan Tarif Menjadi Fokus

Pemerintah tengah menyusun beleid tentang pengemudi online dalam wujud Peraturan Presiden alias Perpres.

Jalan Terjal Masih Mengadang Bisnis Asuransi Kendaraan
| Rabu, 26 November 2025 | 04:55 WIB

Jalan Terjal Masih Mengadang Bisnis Asuransi Kendaraan

lini asuransi kendaraan berada dalam tekanan usai mencatatkan penurunan pendapatan premi sedalam 4% secara tahunan menjadi Rp 14,11 triliun

IHSG Turun dari Level Tertinggi, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (26/11)
| Rabu, 26 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Turun dari Level Tertinggi, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (26/11)

Simak analisis IHSG setelah terkoreksi dari rekor tertinggi. Peluang sideways di 8.470-8.570, didukung rupiah menguat & sinyal The Fed.

Multifinance Masih Hadapi Tingginya Risiko Kredit
| Rabu, 26 November 2025 | 04:15 WIB

Multifinance Masih Hadapi Tingginya Risiko Kredit

Strategi dalam menyusun pencadangan yang tepat menjadi perhatian demi menjaga portofolio kredit dan profitabilitas tetap terjaga. 

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

INDEKS BERITA