Kurs Rupiah Hari Ini Bangkit, Kembali Di Bawah Rp 14.200

Rabu, 02 Oktober 2019 | 18:23 WIB
Kurs Rupiah Hari Ini Bangkit, Kembali Di Bawah Rp 14.200
[ILUSTRASI. Penukaran uang asing]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah hari ini bangkit pada penutupan perdagangan. Penguatan ini kembali menempatkan rupiah di bawah Rp 14.200 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 0,13% ke level Rp 14.197 per dolar Amerika Serikat (AS), dari sehari sebelumnya di posisi Rp 14.216 per dolar AS.

Hanya, di kurs tengah BI, rupiah justru mengalami koreksi sebesar 0,08% ke level Rp 14.207 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah kembali bangkit hari ini disokong pelemahan dolar

Menurut Analis Monex Investindo Faisyal, kebangkitan rupiah mendapat sokongan dari data manufaktur AS yang jeblok. “Data ini turun ke level terdalam selama 10 tahun terakhir,” ujar Faisyal kepada Kontan.co.id.

Cuma, Faisyal menilai, penguatan rupiah hari ini terbatas lantaran pasar masih khawatir dengan aksi unjuk rasa lanjutan oleh kaum buruh di depan Gedung DPR.

Selain itu, pasar masih wait and see sembari menanti pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober nanti.

Saat ini, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang, pelaku pasar sudah mulai berani menaruh dana di dalam negeri. Soalnya, stabilitas negara membaik dengan indikator aksi unjuk rasa tak berakhir ricuh lagi

Baca Juga: Rupiah terus menguat 0,13% di level Rp 14.198 per dolar AS .

“Situasi ini nampaknya mengurangi tekanan terhadap rupiah,” kata Reny.

Reny menambahkan, data inflasi yang Badan Pusat Statistik (BPS) rilis kemarin (1/10) juga turut mendukung rupiah untuk bangkit. “Terkendalinya inflasi membawa posisi akhir tahun lebih stabil sampai 3,41%,” imbuh dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Memacu Produksi Migas, Mengendalikan Batubara
| Rabu, 24 Desember 2025 | 06:50 WIB

Memacu Produksi Migas, Mengendalikan Batubara

Kementerian ESDM memfokuskan program ketahanan dan kemandirian energi pada 2026 dengan menggenjot produksi migas

Emas Melesat  Emiten Geber Produksi
| Rabu, 24 Desember 2025 | 06:47 WIB

Emas Melesat Emiten Geber Produksi

Tren kenaikan harga emas diprediksi berlanjut pada tahun depan seiring tingginya permintaan dan ketidakpasian ekonomii

Bali Sepi?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 06:10 WIB

Bali Sepi?

Tantangan pariwisata Bali saat ini tidak semata pada volume kunjungan, melainkan pada distribusi dan kualitas belanja wisatawan.

Perpanjang Tax Holiday Hingga 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 06:05 WIB

Perpanjang Tax Holiday Hingga 2026

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 69 Tahun 2024 mengatur jangka waktu tax holiday hanya sampai Desember 2025

2.603 Unit Hunian Baru Korban Bencana Sumatra
| Rabu, 24 Desember 2025 | 06:00 WIB

2.603 Unit Hunian Baru Korban Bencana Sumatra

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman mulai membangun tempat tinggal permanen bagi warga terdampak bencana Sumatra.

Genjot Utang Jangka Pendek Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 05:45 WIB

Genjot Utang Jangka Pendek Tahun Depan

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, target pembiayaan utang pemerintah mencapai Rp 781,87 triliun

NELY Bersiap Menambah Kapal Baru
| Rabu, 24 Desember 2025 | 05:35 WIB

NELY Bersiap Menambah Kapal Baru

PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY)  menyiapkan strategi untuk menangkap peluang pemulihan industri pelayaran pada 2026.

Mineral Kritis Imbalan Tarif Rendah Trump?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 05:29 WIB

Mineral Kritis Imbalan Tarif Rendah Trump?

Tak lama lagi, pemerintah RI dengan AS bakal meneken Agreement on Reciprocal Tariff (ART)           

Kenaikan UMP di Gorontalo 5,7% dan NTB 2,7%
| Rabu, 24 Desember 2025 | 05:15 WIB

Kenaikan UMP di Gorontalo 5,7% dan NTB 2,7%

Menjelang tenggat 24 Desember 2025, beberapa pemerintah daerah kembali menetapkan upah minimum provinsi (UMP) 2026.

Target Realistis Pendanaan Rumah Subsidi 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 05:15 WIB

Target Realistis Pendanaan Rumah Subsidi 2026

Pemerintah menargetkan pembiayaan rumah subsidi lewat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menembus 285.000 unit pada 2026.

INDEKS BERITA

Terpopuler