KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah hari ini bangkit pada penutupan perdagangan. Penguatan ini kembali menempatkan rupiah di bawah Rp 14.200 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 0,13% ke level Rp 14.197 per dolar Amerika Serikat (AS), dari sehari sebelumnya di posisi Rp 14.216 per dolar AS.
Hanya, di kurs tengah BI, rupiah justru mengalami koreksi sebesar 0,08% ke level Rp 14.207 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah kembali bangkit hari ini disokong pelemahan dolar
Menurut Analis Monex Investindo Faisyal, kebangkitan rupiah mendapat sokongan dari data manufaktur AS yang jeblok. “Data ini turun ke level terdalam selama 10 tahun terakhir,” ujar Faisyal kepada Kontan.co.id.
Cuma, Faisyal menilai, penguatan rupiah hari ini terbatas lantaran pasar masih khawatir dengan aksi unjuk rasa lanjutan oleh kaum buruh di depan Gedung DPR.
Selain itu, pasar masih wait and see sembari menanti pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober nanti.
Saat ini, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang, pelaku pasar sudah mulai berani menaruh dana di dalam negeri. Soalnya, stabilitas negara membaik dengan indikator aksi unjuk rasa tak berakhir ricuh lagi
Baca Juga: Rupiah terus menguat 0,13% di level Rp 14.198 per dolar AS .
“Situasi ini nampaknya mengurangi tekanan terhadap rupiah,” kata Reny.
Reny menambahkan, data inflasi yang Badan Pusat Statistik (BPS) rilis kemarin (1/10) juga turut mendukung rupiah untuk bangkit. “Terkendalinya inflasi membawa posisi akhir tahun lebih stabil sampai 3,41%,” imbuh dia.