KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih cenderung menguat sepanjang pekan lalu.
Akhir pekan lalu (5/6), kurs rupiah di pasar spot menguat 1,54% ke Rp 13.878 per dollar AS. Sementara, kurs tengah rupiah Bank Indonesia menguat 0,46% ke Rp 14.100 per dollar AS.
Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat 5,01% dalam Sepekan, Ini Prediksi untuk Pekan Depan
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar merespons positif pembukaan ekonomi di berbagai negara. Dampaknya aset berisiko seperti rupiah kembali diminati.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan kurs rupiah hari ini. "Rencana new normal menjadi sentimen positif untuk penguatan rupiah karena ekonomi akan aktif kembali," kata Ariston, Jumat (5/6).
Baca Juga: Ini Penjelasan tentang Besarnya Nilai Kerugian Investasi Jiwasraya
Selain itu, rencana beberapa negara, seperti AS, Eropa dan Jepang, menggelontorkan stimulus tambahan juga menambah risk appetite pelaku pasar.
Eropa misal, menyediakan stimulus lebih dari 1 miliar. Tak heran, arus dana asing yang masuk ke negara-negara emerging market masih besar, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Lo Kheng Hong, Warren Buffett, dan Buku Rahasia Investasi Saham
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri juga menilai capital inflow masih akan mengalir deras ke pasar keuangan domestik. Alhasil, rupiah masih bisa bergerak menguat. "Investor asing tertarik masuk karena tingkat suku bunga Indonesia menarik dengan tingkat inflasi yang cenderung rendah," kata Reny.
Baik Reny maupun Ariston kompak memprediksi kurs rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran Rp 13.700-Rp 14.000 per dollar AS.