Berita HOME

Laba BCA Naik 18% Secara Tahunan di Semester I 2021

Jumat, 23 Juli 2021 | 06:30 WIB
Laba BCA Naik 18% Secara Tahunan di Semester I 2021

ILUSTRASI.

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Bank Central Asia (BCA) melanjutkan perbaikan pada semester 1 2021. Bank swasta terbesar di Tanah Air ini mencetak laba bersih senilai Rp 14,45 triliun pada semester I 2021 atau naik 18% year on year (yoy) dari Rp 12,24 triliun. Adapun laba di kuartal II 2021 senilai Rp 7,42 triliun, naik 5,3% dari kuartal sebelumnya. Jika dibanding laba kuartal II 2020 ketika awal-awal efek pandemi mulai terasa, laba BCA di kuartal II tahun ini membaik. 

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan, pada kuartal II tahun lalu biaya kredit (cost of credit) lebih tinggi. Sebagai catatan, biaya cadangan di kuartal II 2020 tercatat 32,4% lebih besar ketimbang kuartal II 2021.
 
Kinerja BCA juga ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang meningkat 3,8% yoy menjadi Rp 28,3 triliun pada semester I 2021. Di sisi lain, pendapatan non-bunga menurun tipis 1,2% yoy menjadi Rp 10,2 triliun. 
 
Penurunan pendapatan non bunga karena dampak keuntungan tidak berulang (one-off gain) dari penjualan portofolio reksadana pada  tahun lalu. Namun dapat diimbangi kenaikan pendapatan biaya dan komisi yang naik 7,5% yoy atau lebih tinggi dibandingkan level pra-pandemi. 
 
“Pendapatan non bunga terutama ditopang pulihnya pendapatan fee dari transaksi seiring dengan peningkatan jumlah nasabah dan volume transaksi. Secara total, pendapatan operasional sebesar Rp 38,5 triliun atau naik 2,4% yoy,” ujar Jahja dalam paparan kinerja virtual, kemarin (22/7).
 
Bayang-bayang NPL
 
Penyaluran kredit mencapai Rp 593,6 triliun pada Juni 2021, turun tipis 0,3% yoy. Penyaluran kredit tertekan kredit komersial dan UKM yang terkoreksi 1,0% yoy menjadi Rp 182,8 triliun, dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas bisnis. Sementara itu, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) turun 13,4% yoy menjadi Rp 36,8 triliun.
 
Adapun segmen korporasi, kredit pemilikan rumah (KPR), dan kartu kredit mampu tumbuh.  Kredit korporasi naik 1,0% yoy menjadi Rp 260,4 triliun di semester I 2021. KPR juga meningkat 2,9% yoy menjadi Rp 93,6 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga berhasil rebound 4,5% yoy menjadi Rp 14,0 triliun.
 
Sementara 
 
Jahja melihat ada prospek kredit korporasi di sektor ekspor, seiring membaiknya harga crude palm oil (CPO) dan tambang. Juga sektor logistik dan transportasi. 
 
Namun risiko kredit yang belum kondusif membuat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) naik ke 2,4% pada kuartal II 2021 dari 1,8% dari kuartal I 2021. NPL juga naik tipis dari 2,1% di kuartal I 2020.  “Melihat kondisi saat ini, proyeksi NPL bisa naik ke kisaran 2,4%-2,7% tahun ini," tambah Direktur BCA Vera Eve Lim.  

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru
IHSG
7.063,10
1.45%
-103,72
LQ45
919,20
1.74%
-16,32
USD/IDR
16.240
0,40
EMAS
1.345.000
0,75%