ILUSTRASI. Telkom Indonesia (TLKM) membukukan laba bersih di semester I-2021 sebesar Rp 12,45 triliun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/11/2014.
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) hari ini merilis laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2021 yang masih belum diaudit.
Hasilnya, Telkom membukukan kenaikan pendapatan maupun laba meski angkanya tidak fantastis.
Per 30 Juni 2021, pendapatan Telkom hanya naik 3,92% menjadi Rp 69,48 triliun.
Baca Juga: Setelah Bank KB Bukopin (BBKP), KB Financial Group Berniat Akuisisi Valbury Sekuritas
Meski pendapatan cuma naik tipis, laba usaha Telkom tercatat naik 6,12% menjadi Rp 23,6 triliun.
Kenaikan laba usaha yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan ditopang oleh penurunan beban interkoneksi dan kenaikan penghasilan lain-lain.
Selain itu, pada semester I-2021, Telkom membukukan laba selisih kurs bersih sebesar Rp 79 miliar. Pada semester I tahun lalu, Telkom membukukan rugi selisih kurs bersih sebesar Rp 84 miliar.
Di bottom line, Telkom membukukan laba periode berjalan yang bisa diatribusikan ke pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 12,45 triliun. Dibandingkan semester I tahun lalu, laba bersih Telkom di semester I-2021 naik 13,3%.
Kinerja PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) (dalam miliar rupiah) |
|||
---|---|---|---|
30 Juni 2021 | 30 Juni 2020 | Perubahan (%) | |
Aset | 263.977 | 246.943 | 6,90 |
Liabilitas | 153.870 | 126.054 | 22,07 |
Ekuitas | 110.107 | 120.889 | -8,92 |
Pendapatan | 69.480 | 66.856 | 3,92 |
Laba Usaha | 23.615 | 22.253 | 6,12 |
Laba Bersih | 12.451 | 10.989 | 13,30 |
Sementara itu, aset Telkom tumbuh 6,9% menjadi Rp 263,98 triliun. Sementara ekuitasnya turun 8,92% menjadi Rp 110,1 triliun.
Pada saat bersamaan, liabilitas Telkom melejit hingga 22,07% menjadi Rp 153,98 triliun.
Dalam penjelasannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan, total liabilitas mengalami kenaikan disebabkan kenaikan utang dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 16,64 triliun.
Baca Juga: Gaet Mitra Baru, Grup Japfa Jual Lagi Saham AustAsia, Produsen Susu Mentah di China
Selain itu, kenaikan liabilitas juga disebabkan kenaikan utang bank jangka pendek sebesar Rp 6,8 triliun, kenaikan pinjaman jangka panjang panjang sebesar Rp 7,89 triliun yang diimbangi dengan penurunan utang usaha sebesar Rp 3,7 triliun.
Kemarin, Senin (30/8), harga saham TLKM ditutup di posisi Rp 3.400 per saham. Dihitung sejak awal tahun, harga saham TLKM tercatat masih mengalami koreksi 2,58%.