KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak mau kalah dengan kehadiran financial technology (fintech), multifinance juga berusaha meningkatkan teknologi digital untuk menggaet nasabah. Maka, perusahaan multifinance meningkatkan investasi di teknologi informasi atau TI.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, investasi digital multifinance banyak digunakan untuk mengoptimalkan pembiayaan. Ia menyebutkan di era digitalisasi memang tak ada pilihan bagi multifinance selain berinvestasi besar di pengembangan TI.
Salah satu perusahaan yang cukup besar investasi di IT adalah BCA Finance. Roni Haslim, Presiden Direktur BCA Finance, mengatakan, pada tahun 2019 ini, alokasi investasi untuk TI sebesar Rp 99 miliar. Mayoritas untuk upgrade perangkat keras atau hardware, sisanya untuk peningkatan perangkat lunak atau software, kata Roni
Harjanto Tjitohardjojo Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) mengatakan pada 2019 ini investasi TI meningkatsekitar 10%. Kami melakukan penguatan di infrastruktur dan penambahan kapasitas seiring dengan bisnis, kata Harjanto
Untuk digital, MTF menyiapkan dua sisi, yaitu internal dan eksternal. Untuk internal MTF sedang menyiapkan percepatan proses seperti digital scoring, perbaikan proses penagihan dan scoring penagihan.
Untuk eksternal, MTF bekerjasama dengan beberapa e-commerce agar bisa mendapatkan bisnis. Selain itu, MTF juga bekerjasama dengan dua fintech untuk diversifikasi bisnis. MTF juga berusaha mengembangkan aplikasi untuk mempermudah promosi dan pengajuan kredit via digital.
Sementara Andy Nahil Gultom, Chief External Affair Home Credit Indonesia, mengatakan perusahaan banyak melakukan investasi di digital seiring dengan keinginan untuk meningkatkan porsi pembiayaan online. Saat ini pembiayaan online baru berkontribusi kurang dari 20% dari total pembiayaan, kata Andy.