Lengan Bisnis Lippo di Hong Kong Berkongsi dengan Bos Perusahaan Properti Indonesia

Senin, 18 Maret 2019 | 16:21 WIB
Lengan Bisnis Lippo di Hong Kong Berkongsi dengan Bos Perusahaan Properti Indonesia
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lengan bisnis Grup Lippo di Hong Kong, Lippo Limited, membentuk perusahaan patungan bersama salah satu bos perusahaan properti di Indonesia.

Pada 15 Maret lalu, Lippo Limited melalui anak usahanya, Lippo Cybergroup Limited, telah meneken perjanjian pemegang saham dengan PT Guna Bagus Utama dan Highgarden Group Ltd.

Dalam perjanjian tersebut, masing-masing pihak sepakat untuk membentuk usaha patungan di Bell Eastern Limited.

Didirikan di British Virgin Island, Bell Eastern merupakan anak usaha yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Hongkong Chinese Limited (HKC), anak usaha yang 73,95% sahamnya dimiliki oleh Lippo.

Pada saat penandatanganan perjanjian, Bell Eastern telah menerbitkan satu saham dengan nilai nominal S$ 1 per saham  dan telah dibayar oleh Lippo Cybergroup dengan harga pelaksanaan S$ 20.000 per saham.

Pada saat penyelesaian perjanjian, Bell Eastern akan menerbitkan masing-masing 49 saham untuk Lippo Cybergroup dan Guna Bagus Utama dengan harga S$ 20.000. Sementara satu saham lagi ditujukan untuk Highgarden.

Alhasil, pasca penyelesaian, Lippo Cybergroup akan menguasai 50% kepemilikan saham di Bell Eastern. Guna Bagus Utama mendekap 49% sementara Highgarden memiliki 1% kepemilikan saham di Bell Eastern.

Penyelesaian perjanjian diharapkan rampung sebelum 30 April 2019. Jika pada tanggal tersebut belum ada penyelesaian, perjanjian pemegang saham dianggap berakhir.

Jika penyelesaian berjalan lancar, Bell Eastern sebagai perusahaan patungan akan terlibat dalam investasi, akuisisi, pengembangan lahan, dan pengembangan properti di Asia.

Bukan tanpa alasan Grup Lippo mengajak Guna Bagus Utama sebagai mitra. Dalam keterbukaan informasi di Hong Kong Exchanges and Clearing, manajemen Lippo mengatakan, pembentukan usaha patungan akan mendorong kegiatan Grup Lippo dan Grup Hongkong Chinese Limited.

Pembentukan usaha patungan juga akan memungkinkan penyatuan keahlian dan sumber daya dari para pihak dalam investasi dan pengembangan properti. "Mengingat pengalaman luas pemilik Guna Bagus Utama dalam investasi dan pengembangan properti," ujar Managing Director and Chief Executive Officer (CEO) Lippo Limited John Luen Wai Lee.

Lalu, siapakah pemilik Guna Bagus Utama? Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, Guna Bagus Utama dimiliki oleh Nio Yantony.

Nio Yantony memang bukan orang baru di bisnis properti. Nio Yantony tercatat sebagai CEO Pikko Group, perusahaan properti yang berdiri sejak 1984.

Pada 2011, Pikko Group mengakuissi PT Royal Oak Development Asia Tbk yang kemudan bersalin nama menjadi PT Pikko Land Development Tbk (RODA). Bersama Grup Sahid dan Tan Kian Konsorsium, Grup Pikko mengembangkan gedung perkantoran Sahid Sudirman Center, salah satu gedung tertingg di Indonesia.

Di Pikko Land, selain menjabat sebagai direktur utama, Nio Yantony tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 26,38%.

Saat dikonfirmasi, Nio Yantony mengakui sebagai salah satu pemilik Guna Bagus Utama. Namun, kepemilikan Nio Yantony di Guna Bagus Utama adalah sebagai pribadi, bukan atas nama perusahaan. Karena itu, Guna Bagus Utama bukanlah anak usaha Pikko Group maupun Pikko Land Development.

Nio Yantony juga mengakui, Guna Bagus Utama tengah dalam proses pembentukan perusahaan patungan dengan Lippo Limited. Nantinya, perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan landbank miliki Grup Lippo yang ada di Indonesia. "Lokasinya masih dipilih-pilih," kata Nio Yantony.

Bukan kali ini Nio Yantony bekerja sama dengan Grup Lippo. Pada 2010 lalu, Nio Yantony berkongsi dengan pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady, untuk mengakuisisi PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).

Saat itu, keduanya menggelar penambahan modal ke Bank Nobu melalui PT Kharisma Buana Nusantara. Di Kharisma Buana, Mochtar Riady menguasai 60% kepemilikan saham sementara 40% sisanya dimiliki Nio Yantony.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bisnis Reasuransi Masih Menantang di Tahun Depan
| Senin, 29 Desember 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Reasuransi Masih Menantang di Tahun Depan

Risiko bisnis diprediksi masih cukup besar di tahun 2026, sehingga menuntut kehati-hatian dari perusahan reasuransi.

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

INDEKS BERITA