Wow, 716 Juta Saham Bali United (BOLA) Dijual Pieter Tanuri, Berapa Keuntungannya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Oktober tampaknya menjadi masa terbaik bagi Pieter Tanuri untuk memetik keuntungan dari investasi di pasar saham.
Setelah sebelumnya rajin mengumpulkan saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), bulan Oktober 2019 ini Pieter Tanuri melepas kepemilikannya dalam jumlah besar.
Sebanyak 716 juta saham Bali United telah ia jual.
Transaksi teranyar terekam dalam laporan kepemilikan efek di atas 5% per 8 Oktober 2019.
Baca Juga: Wow, Grup Salim Menjadi Pemegang Saham Klub Liga 1 Bali United (BOLA)
Berdasar data tersebut, Pieter Tanuri telah melepas 632 juta lembar saham BOLA.
Aksi jual besar-besaran itu membuat kepemilikannya di klub sepakbola tersebut menciut menjadi 11,59%.
Sebagai perbandingan, per tanggal 7 Oktober 2019 ia masih menguasai 22,12% saham BOLA.
Sebelumnya, penjualan saham BOLA oleh Pieter Tanuri terekam dalam laporan kepemilikan efek di atas 5% per 7 Oktober 2019.
Kala itu ia melepas 84 juta saham Bali United.
Baca Juga: Pieter Tanuri Jual 84 Juta Saham Klub Sepakbola Bali United (BOLA)
Untung besar
Tidak ada transaksi di pasar negosiasi yang terekam sejak 1 Oktober hingga 8 Oktober 2019.
Pun belum ada laporan penjualan saham tersebut yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Yang jelas, pada periode 1 Oktober hingga 8 Oktober 2019 harga rata-rata BOLA di pasar reguler adalah Rp 360 per saham.
Jika menggunakan acuan harga ini, maka nilai transaksi penjualan 716 juta saham BOLA adalah sebesar Rp 257,76 miliar.
Baca Juga: Rogoh Rp 212,90 Miliar, Pieter Tanuri Kini Dekap 23,52% Saham Bali United
Perkiraan keuntungan yang ia peroleh sebesar Rp 114,56 miliar, belum dipotong pajak dan fee broker.
Perhitungan ini didasarkan pada harga pembelian saham BOLA oleh Pieter Tanuri pada 9 September 2019.
Pada saat itu, ia memborong saham BOLA sebanyak 591,4 juta lembar di harga Rp 200 per saham.
Dus, dibanding harga rata-rata pada 1 Oktober-8 Oktober 2019, ada selisih Rp 160 per saham.
Walhasil, dari asumsi ini diperkirakan keuntungan yang diperoleh Pieter Tanuri mencapai Rp 114,56 miliar.