Lion Air Group pesan ratusan pesawat Airbus, Uni Eropa bisa mati kutu

Jumat, 23 Agustus 2019 | 10:09 WIB
Lion Air Group pesan ratusan pesawat Airbus, Uni Eropa bisa mati kutu
[ILUSTRASI. Perakitan pesawat Airbus 330-900NEO maskapai Lion Air]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberanian Pemerintah Indonesia melawan Uni Eropa yang menghambat ekspor biodiesel tengah diuji.

Jika pemerintah tidak sekadar pamer gertak sambal soal menghambat masuknya Airbus ke Indonesia, Uni Eropa bisa mati kutu.

Pasalnya, Airbus mengantongi daftar pesanan pesawat hingga ratusan unit dari maskapai penerbangan Indonesia.

Lion Air Group saja memiliki pesanan setidaknya 244 pesawat dari perusahaan pembuat pesawat yang punya pabrik tersebar di beberapa negara eropa itu.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku sudah berbicara dengan bos Lion Air Group, Rusdi Kirana.

Keduanya membicarakan opsi hambatan impor atas pesawat Airbus.

"Saya bilang ke Pak Rusdi, bagaimana dengan Airbus, dan Pak Rusdi bilang, oh itu bagus," ujar Enggartiasto, Rabu (21/08).

Baca Juga: Hambat Airbus Masuk RI, Mendag Sudah Bicara dengan Bos Lion Air

Nah, Lion Air Group saja memiliki pesanan ratusan pesawat dari pabrikan yang berbasis di Perancis itu.

Airbus 330-900NEO

Maskapai Lion Air misalnya, tahun lalu telah memesan 10 unit Airbus 330-900NEO.

Selain itu, Lion Air memiliki opsi untuk memperoleh tambahan empat pesawat berbadan lebar tersebut.

Merujuk informasi resmi perusahaan sebelumnya, pengiriman pesawat akan dilakukan secara bertahap pada 2019 dan 2020.

Khusus tahun ini, Lion Air akan menerima kiriman dua pesawat Airbus 330-900NEO.

Baca Juga: Lion Air gandeng GMF dan Michelin untuk bangun pabrik ban pesawat

Airbus 330-900NEO diposisikan sebagai pengganti Boeing 747-400 yang habis masa operasi pada Maret 2019.

Lion Air berhenti menggunakan Boeing 747-400 setelah 19 tahun mengangkasa.

Airbus 330-900NEO sendiri digunakan Lion Air untuk rute jarak jauh, semisal melayani penerbangan ibadah umrah.

Batik Air pesan 234 Airbus

Sementara anak usaha Lion Group  lainnya, yakni Batik Air sudah memesan 234 pesawat Airbus seri A320. 

Pada awal Juli 2019, Batik Air telah menerima kiriman pesawat Airbus 320-200CEO yang ke-44 dari pabriknya di di Hamburg, Jerman.

Merujuk pemberitaan KONTAN sebelumnya, Batik Air mengumumkan telah menerima kiriman Airbus 320-200CEO pada akhir April 2019 dari pabrik di Toulouse, Prancis. 

Dengan jumlah 44 pesawat Airbus, ditambah 190 unit lagi yang sudah dalam daftar pesanan, jumlah pesawat bikinan eropa yang dioperasikan Batik Air jauh lebih banyak dari operasional pesawat bikinan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Terkait Boeing 737-Max, FAA undang pilot dari seluruh dunia

Saat ini Batik Air yang bermain di segmen full-service diketahui mengoperasikan delapan Boeing 737-800NG dan enam Boeing 737-900ER

Bagikan

Berita Terbaru

Potensi Dana US$ 50 Miliar Masuk Ke Pasar Saham RI & Tantangan Penambahan Free Float
| Rabu, 05 November 2025 | 21:46 WIB

Potensi Dana US$ 50 Miliar Masuk Ke Pasar Saham RI & Tantangan Penambahan Free Float

Isu krusial di pasar saham Indonesia adalah soal kemampuan finansial investor untuk menampung tambahan saham di pasar dalam jumlah besar.​

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Melambat Jadi 5,04% Gara-Gara Konsumsi Turun
| Rabu, 05 November 2025 | 12:15 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Melambat Jadi 5,04% Gara-Gara Konsumsi Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2025 mencapai 5,04% secara tahunan. 

Sesuai Konsensus, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025
| Rabu, 05 November 2025 | 12:08 WIB

Sesuai Konsensus, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025

BPS melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% di kuartal III-2025, melambat dibandingkan kuartal II-2025 yang mencapai 5,12%.

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan
| Rabu, 05 November 2025 | 08:45 WIB

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan

Kenaikan harga broiler dan program MBG mendorong pertumbuhan industri poultry, termasuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP
| Rabu, 05 November 2025 | 08:05 WIB

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP

Meski produksi TBS inti turun, pasokan TBS eksternal mendongkrak produksi CPO PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai
| Rabu, 05 November 2025 | 08:00 WIB

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai

Menurut Dekaindo, Penurunan HR dan HPE biji kakao saat ini terjadi seiring penurunan harga di pasar global

Upaya Menjaring Dana Asing
| Rabu, 05 November 2025 | 07:56 WIB

Upaya Menjaring Dana Asing

Menakar potensi tiga indeks co-branded Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama S&P Dow Jones Indices LLC (SPDJI) Amerika Serikat.

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun

Program ini akan menyasar lulusan SMA/SMK sederajat yang mau bekerja di luar negeri dengan keahlian pengelasan, perawatan lansia , dan perhotelan

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025

PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatat penurunan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir 30 September 2025.

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:45 WIB

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun

Pertumbuhan penjualan BLES ikut terdongkrak oleh ekspansi pabrik kelima di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang telah beroperasi pada Juli 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler