Madusari Murni (MOLI) Pasang Target Konservatif

Jumat, 18 Januari 2019 | 08:26 WIB
Madusari Murni (MOLI) Pasang Target Konservatif
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI)memilih tidak agresif pada tahun ini. Produsen etanol itu hanya memasang target pertumbuhan pendapatan sebesar 5% year-on-year (yoy).

Manajemen Madusari berdalih, hal ini lantaran tingkat utilisasi mesin produksi sudah mentok 100%. Emiten berkode saham MOLI di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut menjalankan pabrik dengan kapasitas produksi maksimal 80 juta liter per tahun.

Sementara rencana ekspansi pabrik masih menunggu momentum tepat. Madusari bakal memastikan rencana itu usai pemilihan umum presiden (pilpres). Dalam hajatan initial public offering (IPO) tahun lalu, mereka mengantongi dana sekitar Rp 203,58 miliar. Salah satu tujuan penggunaan dana untuk membangun pabrik baru berkapasitas 50 juta liter per tahun.

Selain perkara kapasitas produksi, target pertumbuhan pendapatan Madusari tahun ini mengikuti proyeksi industri barang konsumsi. Maklumlah, mayoritas penyerap etanol di dalam negeri adalah sektor tersebut.

Namun, laba bersih tahun ini berpotensi tumbuh lebih tinggi ketimbang target pertumbuhan pendapatan tadi. Pasalnya, Madusari sudah mengamankan pasokan ampas tebu alias molase dari para petani lokal. Tak urung, harga beli bahan baku pun terkendali.

Peluang lain datang dari pasar mancanegara. "Selain itu margin kami juga bisa bertambah, apalagi kemarin dollar AS naik," kata Arief Goenadibrata, Direktur Utama PT Madusari Murni Indah Tbk kepada KONTAN, Kamis (17/1).

Mengintip laporan keuangan periode 30 September 2018, Tanduay Distiller Inc. merupakan satu-satunya pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap total pendapatan Madusari yang tercatat Rp 884,91 miliar. Nilai pembelian Tanduay Distiller mencapai Rp 309,22 miliar. Tanduay Distiller merupakan produsen rum asal Filipina yang menginduk pada LT Group Inc.

Adapun Madusari tidak hanya memproduksi etanol. Perusahaan tersebut juga menghasilkan karbondioksida, pupuk dan produk-produk lain.

Sembari mengejar target kinerja tahun ini, Madusari berniat menjalin kerjasama dengan pabrik etanol kecil di luar grup. Mereka melihat peluang saling menguntungkan di tengah kondisi pabrikan etanol kecil yang masih kesulitan mencari pelanggan.

Tahun lalu Madusari menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 3% (yoy) menjadi Rp 1,16 triliun. Perusahaan itu mengaku, realisasi pendapatan tahun 2018 sesuai dengan target. Sementara perolehan laba bersih kemungkinan di atas target internal.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:04 WIB

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) fokus melakukan ekspansi gerai baru

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:01 WIB

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa

Rebalancing beberapa indeks, seperti IDX30 dan IDX80 ini akan berlaku mulai 2 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 mendatang.

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri
| Sabtu, 26 April 2025 | 09:00 WIB

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri

Menyusuri kisah Edward Tirtanata membangun Kopi Kenangan hingga berhasil memiliki 1.000 gerai saat ini.

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:31 WIB

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,88% jika menjual hari ini.

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:25 WIB

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop

Pada kuartal I-2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru dengan tambahan 15 layar.​di sejumlah wilayah.

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia
| Sabtu, 26 April 2025 | 07:03 WIB

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia

Di tengah tren penguatan IHSG, dana asing masih keluar dari pasar saham, kendati nilainya tak sebesar pekan sebelumnya.

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan

Rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.829 per Jumat (25/4), menguat 0,26% dari hari sebelumnya.

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan

Prodia lewat anak usaha Prodia Diagnostic Line mulai mengoperasikan pabrik reagen baru untuk antisipasi permintaan medical check up. 

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:10 WIB

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk menarik minat investasi mitas seperti nilai keekonomian, iklim investasi serta politik.

Sepertiga ke Jamban
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:07 WIB

Sepertiga ke Jamban

Ingat, kelak, tak ada bukti kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) kecuali anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas.

INDEKS BERITA

Terpopuler