KONTAN.CO.ID - Dalam kacamata "kebijakan publik", kebijakan makan siang gratis sifatnya sangat suplemental, bukan fundamental. Memang akan berkorelasi dengan kecukupan gizi anak-anak, sehingga mereka bisa belajar dengan fokus dan serius. Tapi tidak akan mengubah struktur ekonomi politik nasional karena tidak mengurangi ketimpangan dan tidak akan mendorong keadilan ekonomi. Kebijakan makan siang gratis adalah program unggulan pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini masih memimpin perolehan suara Pilpres 2024.
Jadi akan jauh lebih baik jika pendapatan orangtua anak-anak penerima makan gratis itu naik dan membaik, sehingga mereka mendapatkan bekal gizi yang cukup langsung dari kantong orangtuanya. Agar pendapatan para orangtua tersebut meningkat, diperlukan kebijakan yang transformatif di satu sisi dan belanja sosial (social spending) yang tidak sedikit di sisi lain.
Kebijakan makan siang gratis masuk ke dalam kategori kebijakan sosial. Sementara kebijakan sosial dan belanja sosial sering diistilahkan para ekonom dengan sebutan kebijakan "Robin Hood". Kebijakan ini bertujuan mendorong terjadinya redistribusi ekonomi dari kalangan kelas atas untuk kalangan kelas bawah.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.