Manajemen Envy Optimistis Kinerja Keuangan Bakal Mencorong

Selasa, 09 Juli 2019 | 07:16 WIB
Manajemen Envy Optimistis Kinerja Keuangan Bakal Mencorong
[]
Reporter: Benedicta Prima, Irene Sugiharti | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa teknologi informasi PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) menargetkan bisa mengerek kinerja usai tercatat di Bursa Efek Indonesia alias initial public offering (IPO).

Perusahaan ini menargetkan kenaikan pendapatan 27,9% menjadi Rp 102,76 miliar pada tahun ini dari Rp 80,35 miliar. Pada 2020, ENVY mematok bisa membukukan pendapatan Rp 105,40 miliar. Sepanjang semester I-2019, ENVY sudah mencapai dua pertiga dari target pendapatan 2019.

Selain itu, dari segi laba bersih, ENVY menargetkan bisa meraup Rp 7,27 miliar pada tahun ini. Hingga semester I-2019, pencapaian laba bersih sudah mencapai setengah dari target. Sedangkan di 2020, ENVY menargetkan laba bersih bisa capai Rp 23,79 miliar.

Direktur Utama ENVY Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi mengatakan, perusahaan akan membidik penguatan posisi sebagai penyelenggara layanan jasa keamanan informasi digital dan pengembangan eksponensial layanan big data.

"Kami juga akan memperkuat posisi sebagai penyelenggara layanan digital sektor keuangan dan mitra para perusahaan," kata dia, Senin (8/7).

Ke depan, perusahaan ini akan merambah ke bisnis teknologi lainnya, seperti bidang olahraga, perikanan, dan lembaga pemerintahan. ENVY juga akan memacu bisnis jasa pengelola layanan digital warung kelontong berlabel Toko Indonesia (Ko-In) yang sudah dilakoni sejak Desember 2018.

ENVY memang telah mengembangkan perusahaan rintisan PT Ritel Global Solusi, yang meluncurkan aplikasi Ko-In. Aplikasi ini bisa digunakan untuk pesanan barang kebutuhan sehari-hari, pengiriman barang, dan lainnya.

Ko-In merekrut mitra driver untuk mengantar pesanan dengan biaya antar Rp 2.500. Saat ini, Ko-In sudah membuka layanannya untuk warung kelontong di Depok, Surabaya, dan Lamongan.

Ke depan, ENVY juga akan mengadakan penggalangan dana bagi Ko-In. "Tahap pertama sudah masuk Rp 5 miliar. Kami akan fund raising sampai ke China dan Hong Kong," kata Sopiyan.

Ke depan, ENVY menargetkan bisa menjangkau 15% dari 1,6 juta warung kelontong yang tersebar di Indonesia.

Bagikan

Berita Terbaru

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok
| Jumat, 15 November 2024 | 07:55 WIB

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok

Pelemahan industri ritel disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk tren deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024
| Jumat, 15 November 2024 | 07:29 WIB

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Pemerintahan Prabowo Subianto membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Politik dan Keamanan.

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao
| Jumat, 15 November 2024 | 07:20 WIB

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao

Produsen makanan dan minuman fokus melakukan efisiensi dan pengetatan biaya operasional untuk mengantisipasi efek kenaikan harga kakao.

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta
| Jumat, 15 November 2024 | 07:15 WIB

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta

TOBA akan menjual seluruh saham  di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan
| Jumat, 15 November 2024 | 07:10 WIB

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan

POLU menggandeng Oracle Dermatology dari Korea Selatan.dan berupaya menghadirkan layanan dermatologi internasional di Indonesia.

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi
| Jumat, 15 November 2024 | 07:00 WIB

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi

PT Freeport Indonesia menghentikan aktivitas produksi smelter usai insiden kebakaran yang terjadi pada bulan Oktober 2024 silam.

Nataru Dongkrak Transaksi Uang Elektronik Kartu
| Jumat, 15 November 2024 | 06:45 WIB

Nataru Dongkrak Transaksi Uang Elektronik Kartu

Transaksi uang elektronik barbasis kartu diperkirakan akan semakin semarak akhir tahun ini, ditopang momentum libur Nataru

Badai PHK Katrol Klaim BP Jamsostek
| Jumat, 15 November 2024 | 06:40 WIB

Badai PHK Katrol Klaim BP Jamsostek

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih marak terjadi tak hanya menghantui para pekerja.

Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Empat Kapal Migas
| Jumat, 15 November 2024 | 06:30 WIB

Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Empat Kapal Migas

Pengoperasian armada kapal ini menunjukkan komitmen TPIA dalam mendukung kebutuhan industri, serta mendorong pertumbuhan

Berdikari
| Jumat, 15 November 2024 | 06:15 WIB

Berdikari

Berbicara masalah ekonomi saja, saat ini ada begitu banyak "belitan" masalah yang kita hadapi untuk mandiri.

INDEKS BERITA

Terpopuler