Mandiri Sekuritas Harap Nasabah Ritel Naik 30%

Selasa, 02 April 2019 | 08:22 WIB
Mandiri Sekuritas Harap Nasabah Ritel Naik 30%
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas menargetkan jumlah investor ritel akan meningkat dua digit di tahun ini. Tahun lalu, Mandiri Sekuritas telah memiliki 100.000 nasabah ritel.

Direktur Operasional Mandiri Sekuritas Heru Handayanto mengatakan, tahun lalu jumlah investor ritel perusahaan ini bertambah 20.000 orang. Hal ini membuat nilai transaksi Mandiri Sekuritas bertambah.

Ini karena ritel menyumbang 45% dari total investasi Mandiri Sekuritas. "Artinya, mulai seimbang juga kontribusi transaksi nasabah ritel dengan institusi," kata Heru, Senin (1/4).

Tahun ini, Heru menuturkan, akan kembali menambah jumlah investor ritel sebanyak 25%-30%. "Jadi harapannya, hingga akhir tahun investor ritel kami bisa mencapai kisaran 130.000 nasabah," ujar dia. Peningkatan tersebut berasal dari nasabah online dan distribusi perbankan.

Tapi menurut Heru, Mandiri Sekuritas masih akan fokus di bisnis online trading. Apalagi sekuritas ini menambah fitur baru di layanan online, yakni MOST DigiSign atau fitur tanda tangan elektronik yang dengan sertifikasi (digital signature).

Layanan daring atau online ini diharapkan bisa mempercepat pembukaan rekening efek dan rekening dana nasabah menjadi hanya sehari. Fitur ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal dengan aman dan mudah.

Lisana Irianiwati, Managing Director Mandiri Sekuritas mengatakan, fitur ini mengadopsi teknologi asymmetric cryptography sehingga mampu memberikan keamanan kepada nasabah. Tanda tangan digital memiliki fungsi dan kekuatan hukum sama dengan tanda tangan konvensional.

Untuk menyediakan fitur tanda tangan digital, Mandiri Sekuritas berkolaborasi dengan PrivyID, start up yang juga bagian dari Mandiri Capital Indonesia. "Kami menjadi satu-satunya sekuritas yang memakai digital signature, sesuai dengan PP No 82 tahun 2018," klaim Lisana.

Mandiri Sekuritas berharap fitur anyar ini dapat memudahkan calon investor menanamkan modal di saham. Anggota bursa dengan kode CC ini mengklaim, proses membuat rekening dana hanya akan memakan waktu 30 menit. Sedangkan persyaratan harus dipenuhi hanya mengisi data, dan mengunggah dokumen seperti KTP, NPWP, foto diri, foto tanda tangan serta rekening tabungan Bank Mandiri. Selanjutnya proses akan dilakukan secara online.

Tak hanya saham, Heru bilang, Mandiri Sekuritas berniat melayani transaksi produk non saham ke depan. Tapi, Lisana masih ogah buka-bukaan soal produk ini. "Produknya derivatif, tapi bukan yang saham. Dalam waktu dekat, 1-2 bulan lagi," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler