Manulife Aset Manajemen Kuasai 10,46% Pasar Reksadana

Rabu, 22 Desember 2021 | 04:00 WIB
Manulife Aset Manajemen Kuasai 10,46% Pasar Reksadana
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menjadi manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana terbesar sepanjang tahun ini. MAMI berhasil mengalahkan PT Mandiri Manajemen Indonesia (MMI) yang pada tahun lalu menjadi manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, dana kelolaan atawa asset under management (AUM) MAMI hingga akhir November Rp 63,28 triliun, meningkat dari Rp 49,35 triliun tahun lalu. Angka ini membuat MAMI memiliki market share 10,46%. Sementara MMI kini memiliki dana kelolaan Rp 47,59 triliun, turun dari Rp 55,65 triliun tahun lalu. 

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan, strategi MAMI dalam meningkatkan jumlah dana kelolaan melakukan edukasi dan aktif memberi solusi investasi sesuai kebutuhan investor. 

Baca Juga: Dana Kelolaan Industri Reksadana Naik Sebesar Rp 4,87 Triliun pada November 2021

Menurut Ezra, setahun terakhir, lebih dari 1,3 juta investor institusi dan individu menjadi klien MAMI. Dana tersebut disimpan dalam 29 produk reksadana, 41 kontrak pengelolaan dana dan 1 perjanjian penasihat investasi. 

Reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham menjadi penyumbang dana kelolaan terbesar bagi MAMI. Dana kelolaan kedua jenis reksadana tersebut setara 86% dari total AUM MAMI. 

PT Sucor Asset Management juga masuk daftar 10 manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar. Sekadar informasi, pada tahun lalu, manajer investasi ini masih belum masuk dalam jajaran 10 besar. Hingga November lalu, Sucor AM sudah mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 24,27 triliun. 

Investment Specialist Sucor Asset Management Toufan Yamin mengatakan, kenaikan AUM terjadi karena kontribusi agen penjual reksadana. "Kami rutin melakukan literasi dan inklusi keuangan bersama rekanan kami melalui media sosial," ujar Toufan. Strategi ini ternyata efektif menggaet minat millenial yang melek berinvestasi. 

Selain itu, sejumlah reksadana besutan Sucor AM sukses menctak imbal hasil yang memuaskan bagi para investornya. Produk reksadana bikinan Sucor yang banyak diminati investor adalah reksadana pendapatan tetap. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap manajer investasi ini dalam 11 bulan pertama tahun ini mengalami pertumbuhan hingga 518%, atau bertambah Rp 5,8 triliun bila dihitung sejak awal tahun. 

Baca Juga: Racik Ulang Strategi Investasi di Tengah Ancaman Kenaikan Suku Bunga

Tahun depan, Sucor AM masih optimistis pertumbuhan pasar modal bisa mengerek dana kelolaan mereka. Secara keseluruhan pertumbuhan jumlah investor nasional juga terus naik, seiring gencarnya program literasi dan inklusi keuangan. 

Hanya saja, di tahun depan fluktuasi di pasar keuangan masih tinggi, sehingga kinerja instrumen investasi masih sulit diproyeksi. Sentimen perubahan arah kebijakan moneter secara global menjadi lebih ketat akan mempengaruhi pasar keuangan. 

Sucor AM menargetkan dana kelolaan dapat mencapai Rp 30 triliun di tahun depan. Pertumbuhan dana kelolaan tersebut akan banyak disokong oleh produk reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. 

Sementara Ezra memperkirakan pada tahun depan dana kelolaan MAMI akan tumbuh didukung potensi pasar reksadana yang positif, dengan likuiditas dana yang tinggi. Investor juga akan semakin tertarik membeli reksadana. 

Alasannya, produk ini bisa menjadi salah satu pilihan dalam mencari imbal hasil yang lebih optimal. "Potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun depan juga dapat menjadi katalis bagi investor untuk berinvestasi di reksadana," kata Ezra. 

Baca Juga: Investor Tetap Incar Investasi Berisiko Meski Ada Pandemi Covid-19

Bagikan

Berita Terbaru

Kapasitas Finansial
| Senin, 28 April 2025 | 06:16 WIB

Kapasitas Finansial

Pemahaman saja tidak cukup, anak muda harus mengasah emosi dan sikap terhadap uang serta godaan-godaan pengeluaran yang mereka hadapi setiap hari.

Prospek Emiten Konstruksi di Semester II-2025 Belum Cerah
| Senin, 28 April 2025 | 06:05 WIB

Prospek Emiten Konstruksi di Semester II-2025 Belum Cerah

 Kinerja emiten konstruksi swasta diprediksi masih melemah di kuartal II-2025. Beragam sentimen negatif akan jadi pemberat kinerja emiten.

SSIA Genjot Pengembangan Kawasan Subang
| Senin, 28 April 2025 | 06:00 WIB

SSIA Genjot Pengembangan Kawasan Subang

PT Surya Semesta Internusa Tbk (Tbk) menyiapkan belanja modal Rp 3,6 triliun pada tahun ini untuk menggarap sejumlah proyek.

Pemerintah Menyisir Barang Bajakan
| Senin, 28 April 2025 | 06:00 WIB

Pemerintah Menyisir Barang Bajakan

Pemerintah menindaklanjuti tudiingan adanya peredaran barang palsu di Pasar Mangga Dua terkait pelanggaran hak kekayaan intelektual.

Mengevaluasi Standar Minimal Pelayanan Tol
| Senin, 28 April 2025 | 05:25 WIB

Mengevaluasi Standar Minimal Pelayanan Tol

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah merancang aturan baru terkait standar pelayanan minimal jalan tol.

Warga Bergaji Rp 14 Juta Boleh Beli Rumah Subsidi
| Senin, 28 April 2025 | 05:10 WIB

Warga Bergaji Rp 14 Juta Boleh Beli Rumah Subsidi

Pemerintah mulai memperluas jangkauan penerima rumah subsidi untuk menggeber prorgram rumah 3 juta unit per tahun. 

Jumlah Emiten Pembagi Dividen Menyusut di Kuartal I-2025
| Senin, 28 April 2025 | 05:05 WIB

Jumlah Emiten Pembagi Dividen Menyusut di Kuartal I-2025

Di kuartal I-2024, ada 16 emiten yang mencairkan dividen interim maupun tunai. ini lebih tinggi dari periode serupa di 2025 yang 14 emiten.​

Siantar Top Bidik Pertumbuhan Dobel Digit
| Senin, 28 April 2025 | 04:43 WIB

Siantar Top Bidik Pertumbuhan Dobel Digit

Pendapatan STTP tahun lalu berasal dari penjualan produk ke pasar lokal sebanyak Rp 4,05 triliun atau tumbuh 1,50% (yoy

ELSA Memperluas Pasokan BBM di Kalimantan Barat
| Senin, 28 April 2025 | 04:40 WIB

ELSA Memperluas Pasokan BBM di Kalimantan Barat

Penyaluran BBM industri dari lokasi tadi secara langsung menunjang operasional Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

 SSIA Genjot Pengembangan Subang
| Senin, 28 April 2025 | 04:36 WIB

SSIA Genjot Pengembangan Subang

PT Surya Semesta Internusa Tbk (Tbk) menyiapkan belanja modal Rp 3,6 triliun pada tahun ini untuk menggarap sejumlah proyek

INDEKS BERITA

Terpopuler