MARKET GLOBAL: Ekspor China Anjlok, Saham Global Ikut Melorot

Jumat, 08 Maret 2019 | 18:41 WIB
MARKET GLOBAL: Ekspor China Anjlok, Saham Global Ikut Melorot
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Data ekspor China yang anjlok membuat saham China turut terpukul. Hal ini pun menambah kecemasan akan pertumbuhan ekonomi dunia dan membuat saham global turut merosot. 

Data ekspor Februari, turun jauh di bawah ekspektasi. Data tersebut makin memperburuk ekspektasi pasar dunia, menyusul pengumuman Bank Sentral Eropa yang memangkas perkiraan pertumbuhan dan meluncurkan putaran baru soal stimulus kebijakan.

Indeks Shanghai anjlok lebih dari 4% pada Jumat (8/3) dan menjadi angka terburuk dalam lima bulan terakhir. Sementara itu indeks Nikkei Jepang ditutup turun 2,01%. 

Sentimen negatif juga turut membayangi pasar pasar saham Eropa, di mana indeks STOXX 600 tergelincir 0,5%, bersiap untuk penurunan mingguan pertama dalam sebulan terakhir. 

"Data perdagangan dari Tiongkok adalah bagian terbesar dari penurunan ini," kata Co-Chief Investment Officer Fiera Capital, Julian Mayo, seperti dikutip Reuters, Jumat (3/8). 

Menurut dia, ekonomi China bergerak lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. "Ekonomi dunia lebih lambat dari yang dipikirkan orang, jadi tidak mengherankan bahwa data perdagangan ini lebih lemah dari ekspektasi," ujarnya. 

Saham otomotif Eropa yang sempat berada di garis depan, tergelincir 1,6% dengan penurunan tak terduga di saham industri Jerman akibat kecemasan sentimen China. Saham-saham finansial juga mengalami kerugian di hari kedua setelah Bank Sentral Eropa memangkas perkiraan pertumbuhannya dan mendorong kenaikan suku bunga.

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan ekonomi berada dalam periode lemah yang berkelanjutan dan ketidakpastian yang meluas, jadi dia mendorong kenaikan suku bunga dan bukannya menawarkan putaran baru pinjaman murah kepada bank.

Indeks MSCI di 47 negara turun dalam lima sesi berturut-turut. Ini menjadi penurunan beruntun terpanjang sejak kenaikannya di bulan Desember. Tekanan ini nampaknya terus berlanjut di Wall Street, dengan indeks S&P 500 E-Mini futures yang terkoreksi 0,4%. 

Namun benchmark imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman mendekati nol persen. Yield Jerman dan Perancis berada di level terendah sejak tahun 2016, saat ECB meningkatkan stimulus dan memangkas suku bunga untuk melawan deflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lemah.

"ECB telah mencapai dampak bullish pada pasar obligasi dan itu akan berlanjut," kata Ciaran O'Hagan, Ahli Strategi di Societe Generale di Paris. 

Imbal hasil US Treasury 10 tahun mencapai terendah baru dua minggu 2,627%. Di pasar mata uang, euro naik tipis ke US$ 1,1209 setelah jatuh 1% pada hari Kamis dan menyentuh US$ 1,1176, terendah sejak Juni 2017.

Dolar melemah 0,2% setelah mencapai tertinggi baru di tahun ini terhadap sekeranjang mata uang yang mencakup euro. 

Investor akan memeriksa data payroll AS di bulan Februari. Analis tidak yakin berapa banyak pengembalian yang mungkin untuk lompatan besar Januari. Ada juga kemungkinan tingkat pengangguran bisa turun lebih dari perkiraan mengingat kenaikan lapangan kerja baru-baru ini.

Di pasar komoditas, harga minyak mereda karena produksi dan ekspor minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi. Harga minyak mentah AS turun 38 sen menjadi US$ 56,28 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 49 sen menjadi US$ 65,81 per barel.

Bagikan

Berita Terbaru

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

Waskita Karya Menggarap  RSUD di Kalimantan Utara
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:28 WIB

Waskita Karya Menggarap RSUD di Kalimantan Utara

Ari juga bilang, pihaknya menerapkan konsep green hospital, sehingga area sekitar rumah sakit akan dibuat hijau.

ASSA Kebut Lini Bisnis Logistik Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:25 WIB

ASSA Kebut Lini Bisnis Logistik Tahun Ini

ASSA terus memperkuat solusi logistik end to end dengan berbagai layanan tambahan, seperti manajemen pergudangan, e-fulfillment, transporter,

INDEKS BERITA

Terpopuler