MARKET GLOBAL: Poundsterling Melonjak Karena Harapan Brexit, Saham Global Melandai

Selasa, 26 Februari 2019 | 18:15 WIB
MARKET GLOBAL: Poundsterling Melonjak Karena Harapan Brexit, Saham Global Melandai
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Setelah naik hingga mencapai level tertinggi dalam lima bulan terakhir, saham global mulai ambil nafas sejenak. Reli bursa Asia di tengah harapan kesepakatan perdagangan Amerika Serikat dan China telah membuat pasar melakukan aksi ambil untung dalam semalam. 

Sementara itu di Eropa, pasangan GBP/USD melompat ke 1,3150. Selain itu, berita buruk soal beberapa perusahaan mendorong FTSE London turun sebanyak 1%. 

Di sisi lain, pasar minyak mulai stabil setelah Presiden AS Donald Trump berkomentar soal OPEC, kalau harga sudah terlalu tinggi. Hal tersebut sempat memicu kejatuhan harga minyak terbesar tahun ini. Imbal hasil obligasi juga terkulai. Namun, pergerakan forex masih mendominasi. 

Poundsterling bullish, dikaitkan laporan bahwa Perdana Menteri Inggris Theresa May sedang mempertimbangkan untuk menunda deadline Brexit pada 29 Maret, sehari setelah Partai Buruh bergeser menuju arah mendukung referendum kedua. 

Selain kenaikannya terhadap dollar, pound juga naik hampir setengah persen terhadap euro ke level tertinggi satu bulan di 86,31 pence. "Apa yang kami lihat sekarang adalah risiko Brexit," ujar Ahli Strategi Nomura FX Jordan Rochester, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/2).

Di sisi lain, dollar mendekati level terendah dalam satu minggu terhadap mata uang utama. Ini karena pasar juga menunggu testimoni dari Ketua The Fed, Jerome Powell yang harus menjelaskan mengapa ia mundur dari rencana kenaikan suku bunga lebih lanjut di tahun ini. 

"Pasar akan mencari tanda bahwa The Fed masih nyaman dengan kebijakan saat ini," ujar Steven Dooley, Ahli Strategi Mata Uang di Western Union Business Solutions. "Pasar juga akan ingin mendengar rincian tentang hasil akhir dari program pengurangan neraca The Fed," imbuhnya.

Di tempat lain, pasar India tengah terguncang oleh ketegangan perbatasan antara India dan Pakistan, yang keduanya memiliki senjata nuklir. Indeks saham NSE tergelincir, mata uang rupee jatuh, dan obligasi naik. 

Saham Australia kehilangan 0,9%, terbebani oleh saham energi yang anjlok karena harga minyak jatuh, semalam. Nikkei Jepang turun 0,4%, dan saham China ditutup turun setelah melonjak karena optimisme perdagangan AS, pada hari Senin kemarin. 

Pasar saham mulai bernafas lega karena Trump menunda kenaikan tarif. Ditambah lagi, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik turun 0,5%. 

Analis JP Morgan telah mendesak investor untuk menahan antusiasme mereka. Karena ada beberapa hal. Pertama, tidak ada tanggal tenggat waktu baru pada perundingan perdagangan di AS. "Kedua, tidak ada pernyataan resmi yang diterbitkan dari kedua belah pihak usai perundingan di Washington," ujarnya. 

Investor juga akan mengawasi pertemuan AS dan Korea Utara yang akan berlangsung dua hari pada pekan ini. Para pemimpin kedua negara akan mencpoba mencapai kesepakatan tentang janji Pyongyang untuk menghentikan program senjata nuklirnya. 

Bagikan

Berita Terbaru

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea

Hingga kuartal III-2024, HERO berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 184 miliar, atau meningkat 868,42% 

Cadangan Beras Bulog Ditargetkan 2 Juta Ton
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Cadangan Beras Bulog Ditargetkan 2 Juta Ton

Pemerintah meminta Bulog untuk mengamankan pasokan beras di dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah.

Musim Perombakan Direksi BUMN Energi
| Selasa, 05 November 2024 | 07:10 WIB

Musim Perombakan Direksi BUMN Energi

Kementerian BUMN resmi mengganti Direktur Utama Pertamina. Setelah ini menyusul pergantian direksi PLN dan Mind Id.

INDEKS BERITA

Terpopuler