Masuk Perhitungan Indeks Global, Obligasi Pemerintah China Diburu Investor

Kamis, 05 Agustus 2021 | 11:10 WIB
Masuk Perhitungan Indeks Global, Obligasi Pemerintah China Diburu Investor
[ILUSTRASI. Seorang wanita melintas di depan kantor bank sentral China, 3 Februari 2020. REUTERS/Jason Lee/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Kepemilikan investor asing atas obligasi pemerintah China menyentuh rekor tertinggi pada Juli, data resmi menunjukkan. Kepemilikan asing itu juga mencatat pertumbuhan bulanan tercepat di bulan lalu, sejak empat bulan terakhir, menjelang penyertaan obligasi terbitan Beijing secara bertahap dalam indeks utama dunia.

Kepemilikan investor luar negeri atas obligasi pemerintah China mencapai 2,18 triliun yuan, atau setara Rp 4.836,40 triliun per akhir Juli, menurut data yang dirilis Rabu malam oleh penyimpanan pasar obligasi antar bank China Central Depository & Clearing Co (CCDC). Angka itu naik 2,3% dari bulan sebelumnya untuk mencapai posisi tertinggi sepanjang masa.

Kenaikan kepemilikan asing terjadi karena obligasi pemerintah China akan dimasukkan dalam perhitungan indeks FTSE Russell World Government Bond Index (WGBI) selama 36 bulan dari akhir Oktober. Penyertaan ini diperkirakan akan menyedot dana hingga miliaran dollar ke pasar obligasi terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Wall Street ditutup bervariasi, S&P 500 dan Dow Jones kembali tergelincir

Kepemilikan atas obligasi bank sentral China juga mencetak rekor tertinggi, dengan nilai mencapai 1,04 triliun yuan (setara Rp 2.307,27 triliun). Nilai itu meningkat 2,4% dari akhir Juni.

Total kepemilikan asing atas obligasi yang melalui proses kliring CCDC mencapai 3,38 triliun yuan (Rp 7.498,64 triliun). Nilai itu tumbuh 2,3% dari bulan sebelumnya.

Kendati imbal hasil obligasi pemerintah China tergelincir pada bulan Juli, karena ekspektasi pelonggaran kebijakan untuk mendukung pemulihan yang tidak merata, selisih antara imbal hasil obligasi China dengan obligasi Amerika Serikat (AS) yang bertenor 10 tahun hampir tidak berubah selama periode tersebut.

Nilai tukar yuan juga stabil di bulan Juli, dengan hanya tergerus 0,06% terhadap dolar AS.

Data tambahan tentang kepemilikan obligasi di pasar antar bank, dari Shanghai Clearing House belum tersedia pada Kamis (5/8) pagi. 

Selanjutnya: SUN Tenor Panjang Dinilai Memiliki Prospek Lebih Menarik

 

Bagikan

Berita Terbaru

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:00 WIB

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan

AUM reksadana mencapai all time high (ATH) per Oktober 2025 dengan mencatat Rp 621,67 triliun per Oktober 2025

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:58 WIB

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur

Merujuk laporan SKK Migas, realisasi investasi hulu migas Indonesia hingga Agustus 2025 mencapai US$ 9,38 miliar atau setara Rp 152,96 triliun.

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:55 WIB

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik

Harga DMO batubara untuk kelistrikan US$ 70 ton per ton berlaku sejak 2018, sehingga pelaku usaha minta penyesuaian

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:48 WIB

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan

Terdapat sedikitnya 1.907 wilayah izin usaha pertambangan minerba aktif dengan total luas 2.458.469,09 hektare,

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:35 WIB

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR

Bank Indonesia (BI) mencatat KPR perbankan per Oktober 2025 hanya naik 6,77% secara tahunan, melambat dari Desember 2024 yang tumbuh 10,14%. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler