Mau Bangun Rumah Sakit dan Bayar Utang, PT Kedoya Adyaraya Tbk Bakal IPO

Kamis, 12 Agustus 2021 | 08:43 WIB
Mau Bangun Rumah Sakit dan Bayar Utang, PT Kedoya Adyaraya Tbk Bakal IPO
[ILUSTRASI. Suasana di Ruang Unit Gawat Darurat (UGD di salah satu rumah sakit (4/6/2021). PT Kedoya Adyaraya Tbk, pengelola RS Graha Kedoya dan RS Graha MM2100 bakal segera IPO. KONTAN/Cheppy A Muchlis]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kedoya Adyaraya Tbk bakal segera menggelar initial public offering (IPO). Pengelola rumah sakit (RS) Grha Kedoya, itu mengincar perolehan dana IPO sebesar Rp 325,395 miliar.

Jika tak ada aral melintang, calon emiten RS tersebut akan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 September 2021.

PT Kedoya Adyaraya Tbk bakal melepas sebanyak-banyaknya 185,94 juta lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 200 per saham.

Jumlah saham tersebut setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Bisa Terus Tertekan Sampai September

Rentang harga penawarannya di  Rp 1.500 hingga Rp 1.750 per saham. Dus, PT Kedoya Adyaraya Tbk berpeluang meraup dana segar hingga Rp 325,395 miliar.

Merujuk prospektus ringkas yang dipublikasikan Kamis, (12/8/2021), sekitar 14% dari hasil bersih IPO akan digunakan Perseroan untuk pengembangan RS Grha Kedoya.

Perinciannya, sekitar 49% untuk penambahan fasilitas baru berupa bangunan BPJS yang rencananya akan dilakukan pada tahun 2023.

Lalu sekitar 13% untuk pengembangan sistem teknologi informasi terkini yang rencananya akan dimulai pada tahun 2022. Sisanya dipakai untuk modal kerja.

Berikutnya, sekitar 45% dari hasil bersih IPO akan dipinjamkan kepada PT Sinar Medika Sejahtera. 

Halaman Selanjutnya

Bayar utang dan bangun RS baru di Alam Sutera >>>

Oleh PT Sinar Medika Sejahtera, sekitar 81% dari dana pinjaman itu dipakai untuk membayar sebagian utang ke PT Bank Permata Tbk (BNLI) tahun ini. 

Nilai utang yang akan dibayarkan sebesar Rp 100 miliar, yang terdiri dari sebagian pokok utang dan bunga berjalan fasilitas term-loan.

Setelah pembayaran utang tersebut, saldo utang yang tersisa sekitar Rp 50 miliar.

PT Sinar Medika Sejahtera juga akan menggunakan sekitar 3% dari dana yang dipinjamnya untuk pengembangan sistem teknologi informasi terkini di RS Grha MM2100 yang rencananya akan dimulai pada tahun 2022.

Lalu, sekitar 11% akan digunakan untuk modal kerja. Sisanya disalurkan lagi ke PT Sinar Medika Farma dalam bentuk pinjaman, yang kemudian dipakai untuk modal kerja.

Baca Juga: Inilah Para Calon Emiten Baru yang Segera Gelar IPO di Bursa

Terakhir, sekitar 59% dari dana IPO bakal dipinjamkan ke PT Sinar Medika Sutera. Oleh PT Sinar Medika Sutera, sekitar 87% dana pinjaman itu akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit baru.

Yakni Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), di Alam Sutera, Kota Tangerang, Banten, yang pembangunannya akan dimulai tahun ini.

Sisanya, yakni sekitar 13% digunakan PT Sinar Medika Sutera untuk modal kerja berupa pemenuhan biaya persiapan pembukaan rumah sakit dan persediaan dan biaya lainnya.

Dana itu rencananya akan diberikan pada tahun 2023, sebelum RSIA di Alam Sutera beroperasi pada awal tahun 2024.

Selanjutnya: Divestasi Saham MBSS, Indika Energy (INDY) Rugi Hingga US$ 126,47 Juta

 

Bagikan

Berita Terbaru

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:25 WIB

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu

Mata uang Garuda di pasar spot ditutup melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.745 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/12)

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:15 WIB

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal

Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan gadai bisa mendapat biaya dana yang lebih ringan yang bisa berdampak positif pada profitabilitas.

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler