ILUSTRASI. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) melihat, potensi pasar layanan keuangan digital sangat luas. Makanya wajar kalau Grab dan Gojek semakin banyak mengembangkan fintech daripada ride hailing.
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima tahun yang lalu, Gojek dan Grab berpacu menggaet pasar di jalur layanan transportasi digital atawa ride hailing. Kini, medan pertempuran mereka terlihat semakin bergeser ke layanan keuangan digital atau financial technology (fintech). Ceruk pasarnya memang besar dan menggiurkan.
Gojek dengan nama badan usaha PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, mulai terjun ke layanan keuangan melalui uang elektronik GoPay. Awalnya, sistem pembayaran tersebut untuk mendukung aneka transaksi internal dalam layanan mereka.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.