Megah Prakarsa Terus Menambah Kepemilikan Saham Borneo Olah Sarana (BOSS)

Selasa, 19 Februari 2019 | 12:48 WIB
Megah Prakarsa Terus Menambah Kepemilikan Saham Borneo Olah Sarana (BOSS)
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Megah Prakarsa Utama terus menambah kepemilikannya atas saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS). Megah Prakarsa merupakan pemegang saham mayoritas BOSS.

Per 31 Januari 2019 kepemilikan perusahaan tersebut di BOSS tercatat sebesar 45,10%. Nah, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) soal Pelaporan Kepemilikan Efek 5% atau Lebih menunjukkan, per 15 Februari 2019 Megah Prakarsa Utama sudah menguasai 46,33%, setara 648.662.827 saham BOSS. 

Sehari sebelumnya, kepemilikan perusahaan tersebut tercatat sebesar 45,72%, setara 648.662.827 saham BOSS. Artinya, pada 15 Februari 2019 Megah Prakarsa Utama telah memborong 8.541.875 saham BOSS.

Secara keseluruhan di seluruh pasar, transaksi saham BOSS hari itu mencapai 250.645 lot, setara 25.064.500 saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 47,5 miliar dengan harga rata-rata 1.895,6 per saham.

Usai melantai di bursa saham sekitar setahun silam, yakni pada 15 Februari 2018, harga saham BOSS memang mengalami kenaikan signifikan. Dilepas dengan harga perdana Rp 400 per saham, sebulan kemudian, tepatnya 16 Maret 2018 harga sahamnya sudah nangkring di Rp 2.170 per saham. 

Puncak tertinggi digapai pada 30 Agustus 2018 saat harga saham BOSS mencapai Rp 2.830 per saham. Artinya, dihitung dari harga perdana hingga 30 Agustus 2018, harga saham BOSS sudah melambung 6.075%.

Setelahnya hingga sekarang, saham BOSS mulai melandai dengan tingkat penurunan yang lebih kalem. Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (19/02), saham BOSS dikunci di Rp 2.020 per saham.

Terlalu mahal

BOSS merupakan perusahaan pertambangan batubara dengan konsesi di Muara Pahu, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Per 30 September 2018, asetnya tercatat sebesar 472,41 miliar, naik 29,09% secara year-on-year (yoy).

Pada periode yang sama penjualan bersih BOSS tumbuh 51,90% (yoy) menjadi Rp 183,22 miliar. Sementara laba bersihnya juga melambung 45,19% (yoy) menjadi Rp 30,22 miliar.

Meski kinerja keuangannya bertumbuh, kenaikan harga saham yang signifikan membuat valuasi harga saham BOSS menjadi teramat mahal. Data RTI menunjukkan, price to earnings ratio (PER) sudah mencapai 69,66 kali. Sedangkan rasio price to book value (PBV) sudah di level 14,33 kali.  

Manajemen BOSS sendiri memperkirakan kinerjanya akan terus meningkat. Saat menggelar public expose 18 Januari 2019, manajemen BOSS memperkirakan produksi batubara 2018 bisa mencapai 220 ribu metrik ton (mt) yang bersumber dari tambang PT Bangun Olah Sarana Sukses. 

Nah, tahun ini produksi batubara diprediksi bisa meningkat menjadi sekitar 800 ribu mt. Sekitar 400 ribu mt berasal dari tambang Bangun Olah Sarana Sukses. Sisanya bersumber dari tambang yang dikelola anak usahanya, yakni PT Pratama Bersama.

Sebagai informasi, pada 3 Januari 2019 Pratama Bersama meneken perjanjian kerjasama untuk pekerjaan jasa pertambangan  dengan PT Putra Perkasa Abadi. Nah, dari kerjasama ini, BOSS berharap bisa membukukan tambahan pendapatan minimal 50% dari realisasi 2018.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler