Menanti IPO Anak Usaha BUMN di Tahun Ini

Senin, 04 Februari 2019 | 15:13 WIB
Menanti IPO Anak Usaha BUMN di Tahun Ini
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) akan melepas saham anak usahanya di bursa. Beberapa BUMN yang akan menggelar initial public offering (IPO) untuk anak usaha adalah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Pelayaran Nasional Indonesia.

WIKA menyiapkan IPO anak usahanya sejak tahun lalu. Sebelumnya WIKA menargetkan bisa meraih dana segar sekitar Rp 5 triliun dari IPO. Dana tersebut berasal dari hasil IPO dua anak usaha, yakni PT Wijaya Karya Realty dan PT Wijaya Karya Konstruksi.

Emiten konstruksi lain yang akan menyapih anak usahanya adalah ADHI. Perusahaan ini menargetkan bisa melepas 30% saham dengan target dana IPO senilai Rp 2 triliun untuk PT Adhi Persada Gedung, dan Rp 3 triliun untuk PT Adhi Commuter Properti.

Direktur Utama ADHI Budi harto berharap, IPO dua anak usaha bisa dilakukan paling cepat usai semester II tahun ini. Begitu juga Direktur Keuangan WIKA Steve Kosasih, yang menargetkan IPO anak usahanya di semester II-2019. Meski begitu, manajemen mengaku masih akan mempertimbangkan kembali pelepasan anak usaha jika kondisi pasar tidak memungkinkan.

Namun menurut para analis, penawaran saham perdana di semester II tahun ini adalah waktu yang sangat tepat. Pasalnya, pada semester I pasar masih cenderung menunggu arah ekonomi ke depan usai pemilihan umum.

Analis memprediksikan,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung berkonsolidasi pada Maret, April dan Mei. "Jadi kemungkinan setelah pemilu atau setelah Lebaran adalah waktu yang tepat," saran Rovandi, analis Trimegah Sekuritas kepada KONTAN, kemarin (3/2). Apalagi anak usaha BUMN memiliki kapitalisasi pasar besar.  Karena itu, butuh likuiditas besar untuk menyerap saham calon emiten.

Rovandi menambahkan, IPO usai Pemilu juga akan bagus bagi pergerakan harga emiten baru. Apalagi di tahun pemilu biasanya IHSG menguat. Dia memprediksi IHSG bisa bergerak di 6.750-6.900. Dari jenis perusahaan yang akan ditawarkan, Rovandi berpendapat sektornya cukup menarik. Setelah dua tahun terakhir harga saham properti melemah, tahun ini diprediksi jadi masa rebound sektor properti. "Saya yakin ada perbaikan permintaan di kuartal tiga tahun ini," kata Rovandi.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, sektor konstruksi dan pembangunan kawasan memiliki prospek positif di tahun ini. "Dengan ekspektasi pemerintah masih akan fokus pada pengembangan infrastruktur tahun ini, harusnya prospeknya positif," kata Valdy. Selain itu, nilai tukar rupiah dan suku bunga acuan yang cenderung stabil akan menjadi harapan baru bagi para calon emiten BUMN yang rata-rata bergerak di bidang infrastruktur dan properti.

Meski tahun ini baik buat IPO, analis melihat faktor risiko masih menggelayuti. Ada potensi perubahan kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat. Ini bisa memicu arus modal asing keluar dan mempengaruhi kinerja harga saham emiten IPO.
 

Bagikan

Berita Terbaru

Perlu Insentif Agar Ekonomi Bergulir
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:21 WIB

Perlu Insentif Agar Ekonomi Bergulir

Ekonom dan pengusaha meminta pemerintah menggulirkan kembali insentif pajak dan nonpajak untuk mendorong ekonomi

Pajak Ambrol, Defisit Anggaran Berisiko Jebol
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:15 WIB

Pajak Ambrol, Defisit Anggaran Berisiko Jebol

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga akhir Maret 2025, APBN sudah mencetak defisit sebesar Rp 104 triliun

Agrinas Pangan Menjadi Pengelola Lumbung Pangan
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:05 WIB

Agrinas Pangan Menjadi Pengelola Lumbung Pangan

Agrinas Pangan ditargetkan dapat mengelola 425.000 hektare sawah di akhir tahun 2025 nanti oleh pemerintah. 

Aksi Premanisme Menyurutkan Niat untuk Berbisnis
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:00 WIB

Aksi Premanisme Menyurutkan Niat untuk Berbisnis

Meski pemerintah sudah membentuk satgas pemberantasan premanisme awal bulan ini justru aksi tersebut makin marak belakangan ini. 

Pebisnis Membutuhkan Peta Jalan Industri Digital
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Membutuhkan Peta Jalan Industri Digital

Ini terjadi seiring penetrasi pengguna yang terus meningkat, pelaku usaha di bidang jasa internet dan infrastruktur digital pun terus menanjak.

Minim Informasi, Petani Tidak Tahu HPP Baru
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:40 WIB

Minim Informasi, Petani Tidak Tahu HPP Baru

Masih ada sekitar 40% petani yang belum mendapatkan harga pembelian pemerintah (HPP) saat periode panen raya. 

Penjualan Mobil Listrik Masih Melaju di April
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:40 WIB

Penjualan Mobil Listrik Masih Melaju di April

Merek asal China menempati lima peringkat teratas mobil listrik paling laris selama empat bulan pertama tahun ini.

Tambah Helikopter, HELI Kejar Target 2025
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:15 WIB

Tambah Helikopter, HELI Kejar Target 2025

Pada April lalu, Jaya Trishindo juga sudah melakukan ujicoba penerbangan drone multi-purpose IA-25 di Kepulauan Seribu.

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:10 WIB

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot turun 0,28% secara harian ke US$ 3.179 per ons troi pada Kamis (15/5). 

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:10 WIB

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot turun 0,28% secara harian ke US$ 3.179 per ons troi pada Kamis (15/5). 

INDEKS BERITA

Terpopuler