Menanti Subsidi

Selasa, 29 April 2025 | 06:11 WIB
Menanti Subsidi
[ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta]
Hendrika Yunapritta | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika ada pebisnis di Indonesia, yang benar-benar menanti kabar pemberian subsidi, itu adalah pelaku usaha dalam ekosistem motor listrik. Maklum saja, hanya subsidi dari Pemerintah yang bisa mendongkrak pasar motor listrik secara signifikan. 

Motor listrik mulai masuk ke pasar Indonesia tahun 2020. Saat itu, penjualannya tak sampai 2.000 unit per tahun. Mulai tahun 2023, Pemerintah memberikan subsidi pembelian motor listrik, senilai Rp 7 juta. Hanya saja, saat itu, pemberian subsidi masih dengan beberapa syarat, seperti diberikan pada kalangan kurang mampu saja. Penjualan motor listrik tahun 2023 masih mini, meski sudah diberi subsidi, yakni sebanyak 11,5 ribu unit.

Penyerapan motor listrik di pasar Indonesia melonjak tahun 2024 lalu, saat pemberian subsidi hanya mensyaratkan NIK. Hasilnya, sejumlah 63 ribu unit motor listrik terjual.

Minat orang untuk membeli motor bersubsidi ini memang besar. Salah satu kanal penjualan motor listik adalah melalui hajatan PRJ, yang  berbuntut sampai 2025. Konsumen yang sudah memesan dan memberikan uang muka untuk motor listrik bermerek Zeus Pilihan Terbaik (ZPT), ternyata belum menerima unit motor mereka berbulan kemudian. Banderol motor ZPT dengan subsidi ini benar miring, hanya berkisar Rp 2,99 juta, atau Rp 10,99 juta tanpa subsidi. Dari sisi konsumen, jelas selisih harga yang signifikan. 

Perselisihan antara ZPT dan calon pembelinya sudah dirampungkan  pertengahan Maret 2025 lalu. Namun, sampai kini, subsidi yang dinanti pembeli dan pebisnis motor listrik itu belum juga turun.

Tahun 2025 ini, sejatinya Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk meneruskan pemberian subsidi motor listrik. Tujuannya untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Tapi, akibat fokus Pemerintah tertuju pada negosiasi tarif dengan Amerika Serikat, maka aturan teknis subsidi motor listrik itu, jadi tersisihkan. 

Mengutip Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), penjualan motor listrik kuartal pertama 2025 ini hanya 20%-30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kalau melihat penjualan kuartal I 2024 yang sejumlah 11.563 unit, maka motor listrik yang terserap pasar tahun ini, paling banyak 3.500 unit saja. Jadi, wajar jika banyak kalangan berharap Pemerintah segera membuka keran subsidi lagi. Di tengah lesunya pasar kendaraan roda dua secara umum, siapa tahu ini saatnya motor listrik kembali memanen penjualan.

Selanjutnya: Pertamina Gali Potensi Produksi Elpiji

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 36,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (29 April 2025)
| Selasa, 29 April 2025 | 08:32 WIB

Profit 36,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (29 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (29 April 2025) 1 gram Rp 1.966.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,98% jika menjual hari ini.

Bali Towerindo Sentra (BALI) Incar Pendapatan Rp 1,35 Triliun Tahun Ini
| Selasa, 29 April 2025 | 08:30 WIB

Bali Towerindo Sentra (BALI) Incar Pendapatan Rp 1,35 Triliun Tahun Ini

BALI operasikan dua segmen bisnis dan akan menambah 50 menara MCP dan jaringan fiber ke 30.000 unit rumah.

Stock Pick BRI Danareksa Sekuritas Hari ini (29 Maret): PGAS, TINS, MBMA, dan PGEO
| Selasa, 29 April 2025 | 08:25 WIB

Stock Pick BRI Danareksa Sekuritas Hari ini (29 Maret): PGAS, TINS, MBMA, dan PGEO

Pergerakan harga PGAS masih berada dalam tren bullish, berpotensi menguji area resistance became support-nya di level Rp 1.700 – Rp 1.720.

PT PAL Gandeng Pertamina dan Krakatau Steel
| Selasa, 29 April 2025 | 08:15 WIB

PT PAL Gandeng Pertamina dan Krakatau Steel

Kerjasama PT PAL dengan Pertamina dan Krakatau Steel untuk mengembangkan industri perkapalan dalam negeri dan memperluas pasar.

Beratnya Situasi Ekonomi Membebani Tren Merger dan Akuisisi Bisnis F&B
| Selasa, 29 April 2025 | 07:44 WIB

Beratnya Situasi Ekonomi Membebani Tren Merger dan Akuisisi Bisnis F&B

Manajemen PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mengaku belum bisa memberikan komentar atas rumor yang sedang berkembang.

Batas Penukaran Uang Kertas Rupiah Akhir April
| Selasa, 29 April 2025 | 06:49 WIB

Batas Penukaran Uang Kertas Rupiah Akhir April

Masyarakat yang memiliki empat pecahan uang kertas rupiah tahun emisi 1979, 1980, dan 1982, untuk dapat menukarkannya di kantor BI

Dekati Batas Akhir, Laporan SPT Baru 13,56 Juta
| Selasa, 29 April 2025 | 06:43 WIB

Dekati Batas Akhir, Laporan SPT Baru 13,56 Juta

Rasio kepatuhan pelaporan SPT alias kepatuhan formal wajib pajak, baru mencapai 68,55% dari total wajib pajak yang wajib lapor SPT

Rupiah Masih Akan Cenderung Melemah Terbatas
| Selasa, 29 April 2025 | 06:39 WIB

Rupiah Masih Akan Cenderung Melemah Terbatas

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada perdagangan Senin (28/4) ditutup di level Rp 16.856 per dolar AS, turun 0,14% dari akhir pekan lalu

Situasi Tak Menentu dan Adopsi Institusi Meningkat, Harga Kripto Naik
| Selasa, 29 April 2025 | 06:37 WIB

Situasi Tak Menentu dan Adopsi Institusi Meningkat, Harga Kripto Naik

Aset kripto kembal naik di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) – China. 

Indonesia Masih Riskan Ekspor Beras
| Selasa, 29 April 2025 | 06:34 WIB

Indonesia Masih Riskan Ekspor Beras

Saat ini Indonesia masih belum siap mengekspor beras, bahkan memiliki risiko tinggi jika kebijakan ini dilakukan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler