Mencermati Rencana Rights Issue DADA, Ada Inbreng Saham dan Iming-Iming Waran

Kamis, 07 Oktober 2021 | 12:36 WIB
Mencermati Rencana Rights Issue DADA, Ada Inbreng Saham dan Iming-Iming Waran
[ILUSTRASI. Proyek properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA). Emiten properti ini berencana menggelar rights issue dan menerbitkan 11,48 miliar saham baru. DOK/DADA]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana rights issue PT Diamond Citra Propertindo Tbk tampaknya menarik untuk dicermati. Emiten properti berkode saham DADA itu akan menawarkan 11,48 miliar saham baru plus iming-iming 717,7 juta waran seri II.

Sejak jauh-jauh hari, PT Karya Permata Inovasi Indonesia yang berstatus sebagai pengendali dan Tjandra Tjokrodiponto, pemegang saham DADA menyatakan tidak akan mengeksekusi haknya. Sementara pembeli siaga yang bakal menampung saham baru yang tidak diserap investor, akan membayar dengan cara inbreng saham perusahaan properti.

Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen DADA ke BEI pada Kamis (7/10), perseroan akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) 1 dengan HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. 

Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 11.483.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Rasionya, setiap pemegang lima saham lama berhak atas delapan HMETD.

Investor yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsinya atas saham baru yang diterbitkan dapat terdilusi maksimum 61,54%..

Baca Juga: Wow, Integra Indocabinet (WOOD) Kebanjiran Pesanan dari Amerika Serikat

Dengan harga pelaksanaan di Rp 50 per saham, DADA bisa meraup dana hingga Rp 574,16 miliar. Tapi tunggu dulu. Sebagian besar dana yang berpotensi diperoleh bukan dalam bentuk tunai, melainkan inbreng atas saham PT Cipta Diamond Property.

Nantinya, tiga standby buyer; Global Modern Investasia Pte., Ltd. (GMI), Asian Growth Company Pte., Ltd. (AGC) dan Universal Headway System Pte., Ltd. (UHS) mengambil sisa HMETD yang tidak dieksekusi investor, sebanyak-banyaknya 7,872 miliar saham. Ketiganya akan membayar dengan ibreng atas 99,99% saham PT Cipta Diamond Property.

Banderol harga 11.812 saham, atau 99,99% saham PT Cipta Diamond Property itu sebesar Rp 393,6 miliar. Ini setara sekitar 68,48% dari total potensi dana yang bisa diraup dana lewat rights issue.

 

 

Dengan demikian, sumber uang tunai yang bisa diperoleh DADA berasal dari investor publik yang mengeksekusi haknya dalam hajatan rights issue ini.

Plus, jika investor yang  melaksanakan HMETD, mengeksekusi Waran Seri II yang diperolehnya. Nantinya, setiap pemegang satu waran berhak untuk membeli satu saham DADA. Harga pelaksanaannya di Rp 300 per saham sehingga total dana yang berpeluang diperoleh sebanyak Rp 215,31 miliar.

Baca Juga: BI: Tappering Off Membawa Risiko Tekanan Nilai Tukar

Oh ya, Global Modern Investasia Pte., Ltd., Asian Growth Company Pte., Ltd. dan Universal Headway System Pte., Ltd.,merupakan special purpose vehicle (SPV) yang berbasis di Singapura. 

Ketiganya berdiri pada tanggal yang sama; 16 Oktober 2020. Kepemilikan mereka di PT Cipta Diamond Property masing-masing 33,33%.

Oh ya, sekilas nama PT Diamond Citra Propertindo Tbk punya kemiripan dengan PT Cipta Diamond Property. Namun dalam keterbukaan informasi, manajemen DADA menyebut UHS, GMI dan AGC tidak terafiliasi dengan PT Diamond Citra Propertindo Tbk.

PT Cipta Diamond Property, perusahaan properti yang berbasis di Depok, sejauh ini sudah menggelar sejumlah proyek. Yakni perumahan D’Crown Residence di Pondok Cabe, Tangsel, D’Golden Cinere Residence dan D’Marco Residence di Depok.

Untuk memuluskan rencana rights issue, DADA akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat, 8 Oktober 2021. DADA juga masih membutuhkan restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memuluskan agenda ini.

Selanjutnya: GoTo Akuisisi Lagi 6,74% Saham MPPA dari Multipolar, Kepemilikannya Menjadi 11,5%

 

Bagikan

Berita Terbaru

Jasa Armada (IPCM) Incar Peluang Kontrak di Luar Pelindo Group
| Rabu, 10 September 2025 | 10:15 WIB

Jasa Armada (IPCM) Incar Peluang Kontrak di Luar Pelindo Group

Peluang pasar bagi IPCM masih sangat besar, lantaran jasa pemanduan dan penundaan kapal dibutuhkan untuk mendukung aktivitas pelabuhan.

Saham KLBF Terus Melorot, Proyeksi Kinerja Kalbe Farma Betulan Sudah tak Berotot?
| Rabu, 10 September 2025 | 09:38 WIB

Saham KLBF Terus Melorot, Proyeksi Kinerja Kalbe Farma Betulan Sudah tak Berotot?

Segmen nutrisi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk kembali pulih.

Saham ASSA Tetap Melaju Saat Pasar Modal Bereaksi Negatif Terhadap Reshuffle Kabinet
| Rabu, 10 September 2025 | 09:24 WIB

Saham ASSA Tetap Melaju Saat Pasar Modal Bereaksi Negatif Terhadap Reshuffle Kabinet

Bisnis logistik melalui AnterAja dan penjualan mobil bekas tetap menjadi motor kinerja PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Simak Prospek Saham NCKL Ditengah Ekspansi Pembangunan Smelter
| Rabu, 10 September 2025 | 09:20 WIB

Simak Prospek Saham NCKL Ditengah Ekspansi Pembangunan Smelter

Selain proyek KPS, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) juga tengah mengembangkan tambang Gane Tambang Sentosa (GTS).

Investasi Menjulang Tapi Jumlah Pembukaan Lapangan Kerja Menurun
| Rabu, 10 September 2025 | 09:00 WIB

Investasi Menjulang Tapi Jumlah Pembukaan Lapangan Kerja Menurun

Pasca pandemi Covid-19, perekonomian tumbuh 5% sedangkan upah riil justru stagnan dan hanya tumbuh 1,2%. 

Kebijakan Negara Dinilai Perburuk Hidup Masyarakat
| Rabu, 10 September 2025 | 08:47 WIB

Kebijakan Negara Dinilai Perburuk Hidup Masyarakat

Di dalam negeri terjadi penurunan kualitas hidup masyarakat yang dinilai terjadi secara masif dan sistemik.

Konglomerasi Mengincar Bisnis Panas Bumi
| Rabu, 10 September 2025 | 08:43 WIB

Konglomerasi Mengincar Bisnis Panas Bumi

Menggarap bisnis energi panas bumi, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjalin kerja sama dengan perusahaan energi terbarukan dari Filipina

Kejar Target Marketing Sales, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Geber Percepatan Proyek
| Rabu, 10 September 2025 | 08:37 WIB

Kejar Target Marketing Sales, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Geber Percepatan Proyek

Hingga semester I-2025, PANI baru mencatat marketing sales Rp 1,2 triliun atau sekitar 22% dari target tahun ini. ​

Investasi di KEK Dinilai Masih Rendah
| Rabu, 10 September 2025 | 08:36 WIB

Investasi di KEK Dinilai Masih Rendah

Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) periode 2012 hingga semester I-2025 tecatat sebesar Rp 294,4 triliun

Impact Pratama Industri (IMPC) Bersiap Gelar Private Placement
| Rabu, 10 September 2025 | 08:32 WIB

Impact Pratama Industri (IMPC) Bersiap Gelar Private Placement

Aksi korporasi ini sudah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Impact Pratama Industri Tbk (IMPC) pada 20 Mei 2024. 

INDEKS BERITA

Terpopuler