Mengonfirmasi Delisting di New York, Didi Akan Mencatatkan Saham di Hong Kong

Jumat, 03 Desember 2021 | 09:43 WIB
Mengonfirmasi Delisting di New York, Didi Akan Mencatatkan Saham di Hong Kong
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Aplikasi ride-hailing milik Didi terlihat di layar ponsel, di depan logo perusahaan. 1 Juli 2021. REUTERS/Florence Lo/Illustration/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Didi Global akan melakukan delisting dari bursa saham New York, dan melakukan pencatatan di Hong Kong, demikian pernyataan raksasa ride hailing itu pada Jumat (3/12). Initial public offering (IPO) bernilai US$ 4,4 miliar yang dilakukan Didi pada Juli lalu memang tidak pernah mendapatkan restu dari regulator di China.

Perusahaan membuat pengumuman pertama tentang delisting tersebut melalui akun resminya di platform Weibo.

"Menyusul penelitian yang cermat, perusahaan akan segera memulai delisting di bursa New York dan memulai persiapan untuk listing di Hong Kong," katanya.

Melalui pernyataan dalam bahasa Inggris, yang terpisah, Didi menyatakan bahwa dewannya telah menyetujui langkah tersebut.

Baca Juga: Wall Street rebound dari aksi jual Omicron, Dow Jones naik lebih 600 poin

"Perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham untuk memberikan suara mengenai masalah di atas pada waktu yang tepat di masa depan, mengikuti prosedur yang diperlukan," katanya.

Mengutip sumber, pada pekan lalu Reuters memberitakan bahwa regulator di China telah menekan eksekutif puncak Didi untuk menyusun rencana delisting dari New York Stock Exchange. Permintaan itu merujuk ke kecemasan tentang keamanan data pengguna Didi.

Sebelum mencatatkan sahamnya di New York, regulator di China sedang melakukan tinjauan keamanan siber atas pengelolaan data yang dilakukan Didi. Karena itu, otoritas di Beijing meminta Didi mengulur waktu IPO. Namun permintaan itu diabaikan Didi, yang tetap menggelar IPO sesuai jadwal.

Didi juga bersiap untuk meluncurkan kembali aplikasinya di negara itu pada akhir tahun sebagai antisipasi bahwa penyelidikan keamanan siber Beijing terhadap perusahaan tersebut akan selesai pada saat itu, Reuters melaporkan bulan lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

INDEKS BERITA

Terpopuler