Menjelang Rapat The Fed, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Ke Rp 14.035

Selasa, 29 Oktober 2019 | 22:48 WIB
Menjelang Rapat The Fed, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Ke Rp 14.035
[ILUSTRASI. Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7).]
Reporter: Adrianus Octaviano, Anna Suci Perwitasari | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar masih mengambil posisi wait and see terhadap situasi global. Plus sentimen yang minim, kurs rupiah hari ini (29/10) melemah tipis di akhir perdagangan.

Pada penutupan Selasa (29/10), kurs rupiah hari ini di pasar spot melemah 0,05% menjadi Rp 14.035 per dolar AS. Di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah terkikis 0,04% ke level Rp 14.028.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, kurs rupiah hari ini melemah karena pasar masih wait and see terhadap perkembangan global. Salah satunya, rapat FOMC akan yang berlangsung pekan ini.

Baca Juga: Pasar Ambil Posisi Wait & See, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Tipis

Pasar menilai, masih ada kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). "Biasanya mendekati FOMC, dolar akan menguat sembari wait and see," ujar Lukman.

Selain itu, Lukman menyampaikan, pasar masih menunggu perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China. Belum ada kejelasan dari pembicaraan ini membuat dolar AS bergerak menguat.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, pergerakan kurs rupiah hari ini cenderung stabil. Koreksi tipis terjadi pada mata uang garuda lantaran permintaan atas the greenback di dalam negeri naik.

Baca Juga: Berubah arah, rupiah berakhir melemah tipis ke Rp 14.035 per dolar AS

"Karena menjelang akhir bulan ini ada pembayaran utang luar negeri dan pembayaran dividen, jadi permintaan terhadap dolar AS memang sedikit naik," jelas Josua.

Tapi, menurut Josua, posisi dolar AS masih dalam tekanan sambil menanti hasil pertemuan FOMC. Pelaku pasar lebih memilih wait and see dan membuat pergerakan dolar AS tak optimal.

Terlebih, peluang The Fed kembali memangkas suku bunga kian terbuka lebar usai data ekonomi dan ketenagakerjaan AS yang rilis pekan lalu kurang memuaskan.

Baca Juga: Permintaan dolar AS naik, rupiah melemah tipis

Kondisi tersebut, Josua bilang, bisa menguntungkan rupiah. Apalagi, besok (30/10) belum ada data yang cukup signifikan untuk menggerakkan rupiah.

Alhasil, Josua memperkirakan, esok rupiah masih bergerak dalam rentang sempit, di kisaran Rp 14.000-Rp 14.060 per dolar AS.

Baca Juga: Pasar masih wait and see, rupiah melemah hari ini

Sedang Lukman memproyeksikan, penguatan dolar AS masih akan berlanjut hingga esok hari sehingga pergerakan rupiah masih akan melemah.

Rupiah akan berada di rentang Rp 14.000-Rp 14.060 per dolar AS. "Cenderung rupiah akan melemah tapi lebih ke arah stabil," imbuh Lukman.

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil
| Selasa, 26 November 2024 | 18:49 WIB

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil

Beberapa nama calon menteri yang diumumkan Donlad Trump masuk kabinetnya, tidak pro terhadap energi hijau.

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)
| Selasa, 26 November 2024 | 18:26 WIB

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)

Harga penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) kadang dinilai tidak menarik, karena lebih mahal dari harga IPO. 

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I
| Selasa, 26 November 2024 | 17:58 WIB

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I

Belum ada isu spesifik yang dianggap bisa menyurutkan minat perusahaan mineral dan batubara masuk ke pasar modal tahun depan.

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif
| Selasa, 26 November 2024 | 17:25 WIB

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif

Ekspansi organik yang dilakukan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dinilai menjadi amunisi bagi pertumbuhan kinerja di masa depan.

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun
| Selasa, 26 November 2024 | 09:01 WIB

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun

Estimasi setoran pajak rokok pada tahun depan, naik tipis dibandingkan dengan estimasi setoran pajak rokok 2024

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur
| Selasa, 26 November 2024 | 08:51 WIB

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) juga ikut menolak kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 12%

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset
| Selasa, 26 November 2024 | 08:42 WIB

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset

Ekonom memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak mungkin mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA
| Selasa, 26 November 2024 | 08:05 WIB

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA

Perdagangan saham BBCA oleh investor asing institusi sepanjang pekan lalu didominasi oleh transaksi beli.

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)
| Selasa, 26 November 2024 | 08:00 WIB

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)

Pada 21 November 2024, PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan CTBN.

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia
| Selasa, 26 November 2024 | 07:55 WIB

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia

Aksi ini memberikan BUMA International kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia.​

INDEKS BERITA

Terpopuler