KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah hampir 2 tahun kita bergelut dengan isu pandemik Covid-19, ada semakin banyak orang yang mulai bertanya-tanya, kapan semua kondisi buruk ini bakal berakhir. Maklumlah, untuk kasus pandemik ini setiap ada berita baik, seperti akan selalu disusul banyak berita buruk di belakangnya.
Di September lalu, kasus-kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia terus melandai. Angka-angka statistik lain yang menjadi indikator penyebaran dan penanganan kasus Covid-19 terus membaik. Beberapa fasilitas dan transportasi umum, sekolah, dan wisata pun mulai berangsur-angsur dibuka.
“Pertempuran-pertempuran” beda mazhab dalam menangani Covid-19 pun cenderung sudah makin mereda. Beberapa orang bahkan mulai melihat ke negara-negara tetangga.
Bersyukur ada di Indonesia, karena penanganan Covid-19 di Thailand, Malaysia, Filipina, dan Myanmar yang jauh lebih buruk. Belakangan bahkan kasus terkonfirmasi harian Covid-19 dari Singapura sudah melampaui kasus di Indonesia.
Data Singapura ini tentu tidak bisa diterjemahkan langsung begitu saja. Saya percaya penanganan Covid-19 di negara tetangga yang terkenal disiplinnya itu, jauh lebih baik dari Indonesia. Selain jumlah orang dan kawasan yang harus diawasi jauh lebih kecil, Singapura dikenal sebagai salah satu negara yang sigap menangani Covid-19.
Singapura hanya menutup sekolahnya beberapa bulan, karena program vaksinasi yang sangat gencar. Tak heran kalau Singapura menjadi salah satu negara di dunia, yang sukses menyuntikkan vaksin dengan dosis penuh kepada sekitar 80% warganya.
Jadi pertanyaannya, bagaimana bisa negara yang penduduknya sudah banyak divaksinasi, masih bisa ditembus virus Covid-19? Tentu saja pada waktu kita melihat orang-orang yang terkena, ada jawaban cukup melegakan.
Kebanyakan orang yang terkena Covid-19 adalah orang-orang tua dengan komorbid, atau belum sempat vaksinasi komplet. Tapi sepertinya belum ada jawaban, kenapa kasus terkonfirmasi Covid-19 di Singapura terus naik?
Saya tidak tahu masih akan berapa lama lagi kita harus bergulat dengan pandemik Covid-19 ini. Apakah herd immunity bisa benar-benar tercapai di dalam kondisi dunia yang terpecah-pecah sekarang ini?
Para pemimpin negara pun masih sibuk dengan urusan di negaranya masing-masing. Jadi kita sebagai warga dunia hanya bisa bersiap menunggu gelombang-gelombang berikutnya.