Meski Harga Sempat Rebound, Prospek Saham Perbankan Masih Buram

Selasa, 21 Mei 2019 | 08:09 WIB
Meski Harga Sempat Rebound, Prospek Saham Perbankan Masih Buram
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham perbankan bangkit pada perdagangan Senin (20/5). Padahal, pekan lalu, kapitalisasi perbankan terjun dan menggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebagai gambaran, kapitalisasi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) susut 9,38% hingga akhir pekan lalu menjadi Rp 632 triliun dari akhir April 2019 sebesar Rp 701 triliun. Bobot BBCA terhadap IHSG sebesar 9,5%.

Lalu kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) susut 16,27% menjadi Rp 463 triliun dari Rp 533 triliun. Bobot kepada IHSG mencapai 7,0%.

Kapitalisasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) susut 8,15% menjadi Rp 327 triliun dari Rp 356 triliun, dengan bobot ke IHSG 4,9%. Begitu juga kapitalisasi pasar BBNI yang susut 15,25% menjadi Rp 150 triliun dari Rp 177 triliun, dengan bobot terhadap indeks 2,3%.

Namun kemarin, saham-saham bank rebound. BBCA naik 3,86%. Sedangkan saham BBTN dan BBNI juga meloncat sampai di atas 4% (lihat tabel).

Performa Saham Bank
Indeks dan Saham 1 hari (%) 5 hari (%)
IHSG 1,38 -3,72
Indeks Keuangan 1,78 -4,22
BBCA 3,86 -4,1
BBRI -1,06 -8,54
BBNI 4,01 -0,88
BMRI 2,12 -3,99
BBTN 4,02 0,87
BJBR 2,94 -10
BNGA -0,5 -5,24
BNII 0,92 -7,56
BBKP 3,03 -2,16
AGRO -1,48 -9,52
BJTM 0,83 0
BNLI 1,88 2,52
BDMN -0,41 -4,08
Sumber: Bloomberg dan Riset KONTAN

Analis Senior Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menilai, saham-saham perbankan kembali bergerak naik lantaran koreksi harga sudah cukup besar.

"Karena penurunan sudah sangat dalam, lebih dari 10% dari harga tertinggi, saat ini saham perbankan sudah mulai dibeli investor untuk jangka menengah panjang," terang dia, Senin (20/5).

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas melihat, rebound saham perbankan kemarin hanya sementara. "Secara teknikal, rebound belum mengindikasikan aman untuk harga karena transisi belum terjadi," kata Sukarno.

Dia menganalisis, saham perbankan akan kembali menguat jika IHSG kembali bertahan di atas 5.936. Kemarin, IHSG masih tertahan di 5.907,12, meski berbalik arah mencetak kenaikan 1,38%.

Situasi politik setelah pemilihan umum (pemilu) juga akan menjadi perhatian utama investor di bursa Tanah Air. Saham perbankan masih berpotensi terpangkas lagi "Meski rebound, saham perbankan berpeluang terkoreksi lagi di akhir pekan nanti," kata Analis Royal Investium Wijen Pontus.

Pelaku pasar masih melihat ada ketidakpastian akibat pengumuman hasil pemilu oleh KPU di 22 Mei nanti. Kepastian bisa berlanjut hingga 25 Mei, yang menjadi batas akhir pengajuan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasar akan memasuki masa wait and see. "Perang dagang dan neraca dagang sudah diantisipasi. Isu terbesar, yaitu dari politik yang memanas," ujar Wijen.

Sementara Alfatih melihat, beberapa pekan ke depan, IHSG cenderung konsolidasi di ldi 5.700–6.100.

Menurut Sukarno, faktor yang dapat mengangkat kembali sektor perbankan maupun IHSG adalah data ekonomi yang positif dan kondisi global, seperti meredanya perang dagang. Situasi politik yang kondusif setelah pengumuman pemilu juga akan kembali menarik asing ke bursa Tanah Air.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA

Terpopuler