Mood Trump soal Pajak Capital Gain Berubah, Potensi Capital Outflow Berkurang

Kamis, 12 September 2019 | 08:49 WIB
Mood Trump soal Pajak Capital Gain Berubah, Potensi Capital Outflow Berkurang
[ILUSTRASI. Bursa AS]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Mood Donald Trump kembali berubah. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) itu gencar menggadang rencana pemangkasan tarif pajak capital gain.

Kini, Trump mengesampingkan wacana tersebut usai bertemu para penasihat ekonominya, Rabu 911/09) waktu setempat.

Informasi ini disampaikan salah seorang juru bicara Gedung Putih usai pertemuan tersebut, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump bertemu dengan para penasihat untuk membahas kemungkinan menurunkan pajak capital gain dengan mengindeks pendapatan ke inflasi.

Pada Agustus lalu Trump menyebut tengah mempertimbangkan rencana pemangkasan pajak tersebut.

Baca Juga: Sentil lagi The Fed, Trump minta bunga dipangkas menjadi nol atau negatif

Namun, usai bertemu para penasihat ekonominya, ia berbalik arah dan mengatakan bahwa kebijakan itu bersifat elitis.

"Saya tidak ingin melakukan pengindeksan (pendapatan ke inflasi). Itu bukan sesuatu yang saya suka," kata Trump, dikutip dari Bloomberg (11/09).

Pengindeksan capital gain akan memangkas kewajiban pajak saat investor menjual aset seperti saham atau properti.

Namun kebijakan ini dinilai hanya berdampak pada segelintir pembayar pajak dan tidak memiliki efek ke pertumbuhan ekonomi AS.

Bagus buat Indonesia

Di sisi lain, mood Trump yang berubah soal pajak capital gain bisa menjadi sentimen positif bagi emerging market seperti Indonesia.

Pasalnya, pemangkasan pajak penjualan aset di pasar keuangan AS membuat keuntungan investor kian bertambah.

Dengan demikian minat investor untuk membenamkan investasi di pasar keuangan AS akan meningkat.

Hal ini menimbulkan risiko terjadinya capital outflow dari pasar keuangan emerging market seperti Indonesia.

Tentunya sentimen negatif semacam ini tidak diharapkan karena akan menguatkan tekanan bagi Indonesia.

Apalagi, Bank Dunia sudah memberikan peringatan soal ancaman capital outflow dalam jumlah besar.

Baca Juga: Bank Dunia: Indonesia terancam mengalami capital outflow besar

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler