Mulai Bangkit, Ekonomi Singapura Cetak Pertumbuhan Tertinggi dalam Satu Dekade

Senin, 03 Januari 2022 | 14:17 WIB
Mulai Bangkit, Ekonomi Singapura Cetak Pertumbuhan Tertinggi dalam Satu Dekade
[ILUSTRASI. Merlion Park, Singapura, 31 Agustus 2021. REUTERS/Edgar Su]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ekonomi Singapura sepanjang tahun 2021 tumbuh dalam laju tahunan tertinggi selama lebih dari satu dekade. Ekonomi negara kota itu tumbuh 7,2% pada 2021, demikian data awal pemerintah pada Senin (3/1).

Angka itu sejalan dengan proyeksi pemerintah negeri kota itu, dan berbanding dengan kontraksi 5,4% pada tahun 2020. Pertumbuhan di tahun lalu itu terjadi sejalan dengan upaya negara itu keluar dari rekor resesi terburuk, yang disebabkan pukulan berat terhadap aktivitas ekonomi di masa pandemi.

Sebagai pusat keuangan dan transportasi, yang kerap menjadi barometer pertumbuhan global, Singapura mengalami jalan pemulihan yang panjang. Pemerintah di seluruh dunia kini mengubah strategi penanganan virus corona menjadi hidup dengan pandemi, dan meninggalkan kebijakan "nol-Covid."

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan Singapura adalah yang tercepat sejak ekspansi 14,5% pada 2010, ketika ekonomi negeri itu bangkit dari krisis keuangan global.

Baca Juga: Ada 429 Kasus Baru COVID-19 di Singapura, 155 Infeksi Dikonfirmasi Omicron

"Saya memperkirakan pertumbuhan akan relatif tinggi. Ketika ekonomi dunia mulai membaik, saya pikir itu juga akan membantu mendukung kondisi permintaan eksternal secara keseluruhan untuk Singapura," kata analis MUFG Jeff Ng. "Inflasi akan tetap menjadi ancaman utama."

Pemerintah Singapura sebelumnya mengharapkan PDB tumbuh 3% hingga 5% pada tahun 2022.

PDB untuk kuartal Oktober-Desember naik 5,9% dalam basis year-on-year (yoy), demikian pernyataan Kementerian Perdagangan dan Industri. Angka itu lebih tinggi daripada proyeksi Reuters berdasar jajak pendapat analis, yaitu 5,4%.

PDB tumbuh 2,6% pada basis penyesuaian musiman kuartal-ke-kuartal pada Oktober-Desember, lebih tinggi dari pertumbuhan 1,2% pada kuartal sebelumnya.

Secara terpisah, negara-kota Asia Tenggara pada hari Senin mencatat kenaikan awal 5% dalam harga rumah pribadi pada kuartal keempat. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 2010.

Pemerintah menerapkan paket langkah-langkah untuk mendinginkan pasar properti bulan lalu, termasuk menaikkan bea materai dan memperketat batas pinjaman.

Dalam pesan tahun baru yang dipublikasikan pekan lalu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan ekonomi Singapura mulai pulih dengan mantap dan bahwa pemerintah melihat kebutuhan untuk mulai menaikkan pajak penjualan.

Pemerintah telah menandai rencana untuk menaikkan pajak barang dan jasa sebesar 2 poin persentase menjadi 9% antara tahun 2022 dan 2025.

Baca Juga: SIA Akan Mengoperasikan Penerbangan Singapura-Beijing untuk Olimpiade Musim Dingin

Sementara analis memperkirakan ekonomi akan terus tumbuh, mereka memperingatkan bahwa varian virus corona Omicron dapat menjadi hambatan jika aturan jarak sosial diperketat lagi.

Negara-kota telah memvaksinasi 87% populasinya. Hingga Sabtu, 41% populasi telah menerima suntikan booster COVID-19.

Sung Eun Jung di Oxford Economics mengharapkan pertumbuhan lebih banyak dipimpin oleh sektor jasa daripada manufaktur pada 2022 karena momentum permintaan domestik membaik.

"Kami memperkirakan kebijakan moneter dan fiskal akan lebih diperketat tahun ini dengan rencana kenaikan GST menambah tekanan harga yang meningkat," katanya.

Baca Juga: Perdagangan Saham Evergrande Ditangguhkan, Menunggu Keterbukaan Informasi

Para ekonom secara luas memperkirakan bank sentral akan melakukan pengetatan lagi pada April tahun ini karena tekanan harga terus berlanjut. 
Mirip dengan pusat keuangan utama di seluruh dunia, Singapura telah mengalami kenaikan tingkat inflasi dalam beberapa bulan terakhir dengan harga utama naik 3,8% pada bulan November, tercepat dalam sembilan tahun.

Dolar Singapura sedikit melemah dalam perdagangan tipis pada hari Senin, sejalan dengan kenaikan moderat untuk dolar AS di pasar yang lebih luas. 
Otoritas Moneter Singapura secara tak terduga memperketat kebijakan moneternya pada pertemuan terakhirnya di bulan Oktober di tengah meningkatnya tekanan inflasi yang disebabkan oleh kendala pasokan dan pemulihan ekonomi global.

Bagikan

Berita Terbaru

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:54 WIB

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak

Mahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materiil pajak atas pesangon pensiun                     

INDEKS BERITA

Terpopuler