Mulai Kejar Profit, Investor Selektif Mendanai Bisnis Fintech

Kamis, 10 November 2022 | 08:09 WIB
Mulai Kejar Profit, Investor Selektif Mendanai Bisnis Fintech
[ILUSTRASI. Ilustrasi Financial Technology (Fintech). ]
Reporter: Adrianus Octaviano, Diki Mardiansyah, Selvi Mayasari | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman resesi global menjadikan bisnis financial technology (fintech) semakin menantang. Salah satu yang menjadi sorotan adalah semakin berhati-hatinya investor yang mayoritas modal ventura  menggelontorkan dana ke industri fintech. 

Laporan e-Conomy SEA yang merupakan hasil riset oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan, terjadi penurunan transaksi para investor ke perusahaan rintisan alias startup yang cukup signifikan, yakni sekitar 40%. Pada periode enam bulan pertama di tahun 2021 nilainya sekitar US$ 5 miliar dan setahun berselang hanya US$ 3 miliar.

Seretnya pendanaan ini juga berdampak ke bisnis fintech. Ekspansi mereka terhambat.  Beberapa kali terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri fintech. 

Co Founder dan CEO Modalku, Reynold Wijaya  menyebut, kondisi saat ini memang terlihat investor berhati-hati dalam menyalurkan pendanaan mereka 
"Hal ini karena market valuation yang semakin ketat, berbeda dengan dulu. Di samping itu, di tengah situasi ekonomi global saat ini, ekspektasi dari para investor mengalami perubahan. Banyak investor saat ini akan lebih fokus kepada profitability," ujarnya kepada KONTAN kemarin. 

Baca Juga: E-commerce Mendominasi Ekonomi Digital di Indonesia, Valuasinya Terus Membesar

Namun, Reynold menegaskan, sejauh ini  Modalku masih mendapatkan pendanaan dari beberapa lembaga. Di awal tahun semisal, Modalkuu berhasil  memperoleh pendanaan Seri C+ sebesar US$ 144 juta yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2. 

CEO Akseleran, Ivan Nikolas juga mengakui bahwa investasi ke perusahaan rintisan termasuk fintech memang lebih seret.  Hanya seperti halnya Modalku, menurut Ivan,  investasi ke perusahaannya masih terus bergulir seiring pertumbuhan ekonomi dalam negeri di tahun depan. Dari sisi investor yakni modal ventura menegaskan, mereka memang bakal lebih selektif dalam memilih pendanaan ke depannya. 

Hanya Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro meyebutkan,  Modal Ventura masih akan tetap melakukan investasi,  tapi menjadi lebih selektif.

Baca Juga: Ekonomi Digital Dorong Kebiasaan Konsumen Pilih Produk Ramah Lingkungan

"Kami tidak lagi melihat hanya dari top line, revenue, atau gross transaction value, tetapi juga melihat cost management profitability. Intinya tidak bisa bakar-bakar uang terus menerus," kata Eddi. 

Ia menerangkan, di tahun depan sektor yang masih menjadi idaman untuk didanai, yaitu yang benar-benar masih dibutuhkan, dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Juga terbukti selama pandemi bisa survive dan selama resesi akan dapat bertahan. "Misalnya, pertanian, agribisnis, health juga oke," ujar Eddi.

Dalam laporan e-Conomy SEA menyebutkan, beberapa lini bisnis yang baka banyak didanai adalah foodtech, Software as a service (Saas) dan Web3. Masih berdasarkan laporan yang sama, yang mengalami penurunan drastis dari sisi pendanaan adalah startup transportasi online dan e-commerce. 

Baca Juga: Investor Semakin Selektif, Pendanaan Terhadap Startup Menurun

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat
| Sabtu, 06 September 2025 | 12:00 WIB

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat

Dalam tiga tahun ke depan, porsi pekerja informal akan terus meningkat jika tidak ada perubahan kebijakan oleh pemerintah.

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler