Multifinance Tekan NPL

Selasa, 29 Januari 2019 | 08:44 WIB
Multifinance Tekan NPL
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yuwono triatmojo

 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance mulai berhasil menekan kredit bermasalah. Setidaknya dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember tahun lalu rasio kredit bermasalah alias non performing finance (NPF) multifinance tampak melandai.

Per Desember 2018 rasio NPF sebesar 2,71%. Ini merupakan rasio NPF terendah sepanjang tahun lalu. Angka itu juga menurun dibandingkan tahun 2017, yaitu 2,96%.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Soewandi Wiratno mengatakan, sebetulnya rasio pembiayaan bermasalah tersebut relatif stabil dan masih di batas aman. NPF 2,71% itu cukup stabil dari segi kualitas dan performa. Perbaikan ini terjadi karena ditopang peningkatan jumlah aset dan pembiayaan multifinance, kata Soewandi.

Sepanjang 2018, penyaluran kredit multifinance meningkat 5,16% menjadi Rp 436,26 triliun. Sementara aset industri multifinance naik 5,78% menjadi Rp 504,76 triliun.

Direktur Keuangan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Armendra mengatakan, MTF mampu menekan kredit macet di kisaran 0,7% hingga 0,8% per Desember 2018. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai hasil itu adalah memperbaiki komposisi portofolio serta kualitas pembiayaan.

Menurut dia, pembiayaan refinancing secara kualitas lebih terkontrol karena diberikan kepada nasabah tetap yang mempunyai jejak rekam kredit baik. Selain itu, perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk dalam memberikan kredit kepada nasabah. Salah satunya melalui kredit skor.

Sementara PT Federal Internasional Finance (FIF) Group gencar menyeleksi secara ketat nasabah penerima kredit. Direktur Keuangan FIF Group Hugeng Gozali mengaku, perusahaan kerap memberikan uang muka lebih tinggi kepada nasabah baru yang lebih berisiko. Kalau risikonya besar, maka uang mukanya juga akan kami naikkan. Itu merupakan bagian yang penting, maka kami memulai dengan menyeleksi nasabah, kata Hugeng.

Dengan strategi itu, perusahaan menjaga rasio NPF di posisi 0,7% per Desember 2018. FIF Group juga didukung pendanaan yang kuat hingga bisa meningkatkan bisnis pembiayaan di sepanjang tahun lalu. Tahun ini, multifinance itu bertekad menurunkan lagi rasio NPF.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 27,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (21 Mei 2025)
| Rabu, 21 Mei 2025 | 09:27 WIB

Profit 27,98% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (21 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 Mei 2025) 1 gram Rp 1.894.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,98% jika menjual hari ini.

Gerak Transisi MEDC Kian Kencang, dari Energi Hijau Hingga Merangsek Pengembangan LNG
| Rabu, 21 Mei 2025 | 08:17 WIB

Gerak Transisi MEDC Kian Kencang, dari Energi Hijau Hingga Merangsek Pengembangan LNG

Sepanjang 2025 pedoman produksi migas PT Medco Energi International Tbk (MEDC) sebesar 145 juta MBOEPD hingga 150 MBOEPD.​

Rencana CUAN Gelar Stock Split Direspons Positif, ke Depan Harga Masih bisa Melejit
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:56 WIB

Rencana CUAN Gelar Stock Split Direspons Positif, ke Depan Harga Masih bisa Melejit

Pendapatan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) untuk setahun penuh 2025 diproyeksi dapat mencapai US$ 1,2 miliar dengan laba bersih US$ 469 juta.

Entitas Grup Sinarmas Anak Usaha Sinar Mas Multiartha (SMMA) Gugat PMH Satgas BLBI
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:48 WIB

Entitas Grup Sinarmas Anak Usaha Sinar Mas Multiartha (SMMA) Gugat PMH Satgas BLBI

Satgas BLBI menjadi tergugat pertama, dalam perkara yang didaftarkan pada awal pekan ini, Senin, 19 Mei 2025.

Arah IHSG Menanti Keputusan BI Rate
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:35 WIB

Arah IHSG Menanti Keputusan BI Rate

Investor akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan menurunkan suku bunga

Menakar Peluang Cuan di Saham-Saham IDX30
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:30 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham-Saham IDX30

Ruang penguatan untuk saham-saham IDX30 masih terbuka namun tetap perlu mengantisipasi potensi koreksi jangka pendek 

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:00 WIB

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi

WMUU berkomitmen untuk melaksanakan seluruh kewajiban sesuai dengan ketentuan perjanjian perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap.

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis

Proyek yang tengah disiapkan Danantara sudah memenuhi aspek finansial, legal, administrasi serta teknologi.

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%

Penetapan tarif ekspor untuk kelapa bulat tersebut petani harap bisa untuk beagam kebutuhan memajukan perkebunan kelapa nasional.

Rupiah Masih Akan Terus Menguat pada Rabu (21/5)
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Akan Terus Menguat pada Rabu (21/5)

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (20/5), rupiah menguat 0,12% secara harian ke level Rp 16.413 per dolar AS. 

INDEKS BERITA

Terpopuler