Nafsu Lahap Aset Berisiko Naik, Harga Emas Hari Ini Turun

Senin, 04 November 2019 | 13:23 WIB
Nafsu Lahap Aset Berisiko Naik, Harga Emas Hari Ini Turun
[ILUSTRASI. Emas batangan dan koin di ruangan safe deposit boxes di Pro Aurum, Munich, Jerman, 14 August 2019.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini turun sebagai tanda kemajuan menuju kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China dan data pekerjaan negeri uak Sam yang kuat meningkatkan nafsu melahap aset berisiko ketimbang logam mulia.

Mengutip Reuters, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,1% menjadi US$ 1.511,42 per ons troi pada pukul 12.19 WIB. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,2% ke level US$ 1.513,90 per ons troi.

AS dan China pada Jumat (1/11) mengatakan, mereka membuat kemajuan dalam pembicaraan yang bertujuan untuk meredakan perang dagang yang berlangsung hampir 16 bulan dan telah merugikan ekonomi global. Pejabat AS bilang, kesepakatan bisa kedua negara tandatangani bulan ini.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun tipis ke Rp 763.000

Pasar mengambil optimisme lebih jauh dari data-data ekonomi pekan lalu yang meredakan kekhawatiran perlambatan akibat perang perdagangan yang telah lama terjadi antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Tambah lagi, data Departemen Ketenagakerjaan AS menyebutkan, pertumbuhan lapangan kerja di negeri uak Sam pada Oktober lebih tinggi dari ekspektasi. Sementara upah tenaga kerja naik 3% lebih.

Dalam jangka pendek, sentimen pasar terlalu baik bagi investor untuk memperhatikan emas," kata Margaret Yang Yan, Analis Pasar CMC Markets, yang menambahkan, dolar AS yang lebih lemah membatasi kerugian logam mulia.

Dolar AS mencoba untuk reli pada Jumat pekan lalu setelah kenaikan upah tenaga kerja AS lebih tinggi dari proyeksi. Tapi bagaimanapun, itu kalah oleh sebuah survei yang menunjukkan, indeks manufaktur melambat.

Baca Juga: Harga emas kembali bangkit pagi ini, pasca koreksi akhir pekan lalu

"Tapi, dalam jangka menengah panjang, masih ada harapan untuk emas karena The Fed akan mengurangi suku bunga tahun depan untuk memperkuat ekonomi dan meningkatkan kepercayaan pasar menjelang pemilu AS," ujar Yan kepada Reuters.

Pekan lalu, bank sentral AS memotong suku bunga untuk ketiga kalinya di tahun ini, dan memberi sinyal tidak akan ada pengurangan lebih lanjut kecuali perekonomian menjadi lebih buruk.

Bursa saham Asia naik ke puncak tertinggi selama 14 minggu terakhir pada Senin (4/11), karena pasar semakin optimisme dengan pembicaraan perdagangan AS-Cina dan data pekerjaan negeri uak Sam. Ini mendorong selera investor global ke aset berisiko.

Bagikan

Berita Terbaru

LRT Jakarta Bakal Merilis Aplikasi Khusus Penumpang
| Rabu, 27 November 2024 | 08:45 WIB

LRT Jakarta Bakal Merilis Aplikasi Khusus Penumpang

PT LRT Jakarta akan meluncurkan LRTJ Apps-LarataPay pada 1 Desember 2024 mendatang untuk kemudahan penumpang membeli tiket.

Menilik Potensi Pasar Bank Bullion di Indonesia
| Rabu, 27 November 2024 | 08:41 WIB

Menilik Potensi Pasar Bank Bullion di Indonesia

Bank Bullion atau bank emas akan segera hadir di Indonesia menyusul dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024

Pertumbuhan Simpanan Kelas Menengah Bawah di Bank Meningkat
| Rabu, 27 November 2024 | 08:32 WIB

Pertumbuhan Simpanan Kelas Menengah Bawah di Bank Meningkat

Nominal simpanan di bawah Rp 100 juta tumbuh 5,9% secara tahunan per Oktober 2024, meningkat dari September yang tumbuh 5,3%

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Menggenjot Ekspor ke Malaysia
| Rabu, 27 November 2024 | 08:30 WIB

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Menggenjot Ekspor ke Malaysia

MARK Optimistis dengan prospek kinerja hingga akhir tahun 20244 karena permintaan cetakan sarung tangan di pasar global, terutama di Malaysia.

Kualitas Aset Perbankan Syariah Terjaga Baik
| Rabu, 27 November 2024 | 08:25 WIB

Kualitas Aset Perbankan Syariah Terjaga Baik

Rasio pembiayaan bermasalah atau  non performing financing (NPF) Bank Umum Syariah (BUS) per September 2024 ada di level 2,14%

Tenggak Waktu Pemenuhan Modal Inti Minimum BPR Tinggal Sebulan
| Rabu, 27 November 2024 | 08:19 WIB

Tenggak Waktu Pemenuhan Modal Inti Minimum BPR Tinggal Sebulan

Per September 2024, jumlah BPR di Indonesia masih cukup banyak menurut data OJK. Totalnya mencapai 1.377 bank

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Memacu Penjualan Batubara
| Rabu, 27 November 2024 | 08:05 WIB

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Memacu Penjualan Batubara

ITMG menargetkan volume penjualan batubara tahun ini bisa mencapai 24,5 juta ton atau atau meningkat dibandingkan tahun lalu 20,9 juta ton.

Orang Dalam Ramai Memborong Saham
| Rabu, 27 November 2024 | 07:55 WIB

Orang Dalam Ramai Memborong Saham

Tekanan di pasar modal belakangan ini jadi momentum bagi manajemen perusahaan untuk mengakumulasi saham emiten

Simak Prospek UNVR Usai Jual Bisnis Es Krim
| Rabu, 27 November 2024 | 07:50 WIB

Simak Prospek UNVR Usai Jual Bisnis Es Krim

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan rencana pelepasan bisnis es krim, bagian dari rencana induk UNVR, Unilever Plc 

Kebijakan Tarif Trump Menyetir Pergerakan Bursa Asia
| Rabu, 27 November 2024 | 07:47 WIB

Kebijakan Tarif Trump Menyetir Pergerakan Bursa Asia

indeks saham di Asia melemah akibat pernyataan Donald Trump yang berencana menambah tarif impor atas barang-barang China sebesar 10%. 

INDEKS BERITA

Terpopuler