Nikel Anjlok Akibat Data China

Senin, 11 Maret 2019 | 06:51 WIB
Nikel Anjlok Akibat Data China
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi China semakin terlihat jelas. Kondisi ini menekan harga komoditas, tak terkecuali nikel. Padahal komoditas logam industri ini masih memiliki sentimen positif yang datang dari defisit pasokan global.

Jumat (8/3), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) anjlok 1,09% menjadi US$ 13.090 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya pun masih melemah 0,79%.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, anjloknya harga nikel di akhir pekan lalu terjadi karena data ekspor China yang buruk. Padahal Negeri Tirai Bambu tersebut adalah importir nikel terbesar di dunia.

Seperti diketahui, Kantor Bea Cukai China merilis, ekspor China di Februari turun 20,7% dari tahun sebelumnya. Ini jadi penurunan terbesar sejak Februari 2016.

Di sisi lain, impor Negeri Panda ini juga turun 5,2% dari tahun sebelumnya. Angka ini juga melebar dibandingkan penurunan di Januari yang hanya 1,5%. Alhasil, surplus perdagangan China menyempit menjadi US$ 4,12 miliar di bulan lalu.

Perdana Menteri China Li Keqiang pun menargetkan pertumbuhan ekonomi cuma sekitar 6%–6,5% pada 2019. Target ini lebih rendah dari proyeksi di 2018 lalu. Ekonomi China melemah, ditambah kecenderungan investor melakukan aksi ambil untung di akhir pekan dan membuat koreksi nikel besar, kata Ibrahim.

Ia memprediksi harga nikel di pekan ini masih melemah dan bergerak antara US$ 12.800–US$ 13.450 per metrik ton.

Bagikan

Berita Terbaru

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:50 WIB

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana

Bank Sinarmas resmi meluncurkan fasilitas kredit untuk produk reksadana milik PT Surya Timur Alam Raya Asset Management. 

INDEKS BERITA

Terpopuler