KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca libur Imlek, hari ini Rabu (6/2), nilai tukar rupiah kembali menguat ke posisi Rp 13.947 per dollar AS. Pada perdagangan Senin, rupiah berada di level Rp 13.976 per dollar AS.
Sejak awal tahun, rupiah menunjukkan keperkasaannya ketimbang mata uang negara-negara emerging market lainnya. Hal ini seiring ekspektasi pasar yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dan benar saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam setahun penuh di 2018 tumbuh sebesar 5,17%. Tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07%. Secara umum, pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia 2018 menjadi yang tertinggi dibandingkan pertumbuhan dalam periode lima tahun terakhir.
Adapun berdasarkan catatan Reuters, nilai tukar rupiah saat ini merupakan yang tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Prospek rupiah ke depan pun diprediksi semakin cerah.
Seperti diberitakan Reuters, keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve untuk menghentikan kenaikan suku bunganya, membawa angin segar. "Pasar emerging market memiliki dorongan untuk bullish, setelah The Fed mengubah pendiriannya," tutur Jeffrey Halley, analis pasar senior OANDA, di Singapura, seperti dikutip Reuters.
Prospek emerging market tahun ini semakin cerah, setelah keluarnya modal asing di tahun 2018. Kemajuan negosiasi perang dagang dapat menjadi momentum kembalinya dana asing ke emerging market, termasuk Indonesia.