NSD Tangguhkan Layanan dalam Euro, Ancaman Default Rusia Kian Nyata

Sabtu, 04 Juni 2022 | 15:08 WIB
NSD Tangguhkan Layanan dalam Euro, Ancaman Default Rusia Kian Nyata
[ILUSTRASI. Wanita melintas di dalam Moscow Exchange di Moskwo, Rusia, 13 September 2017. REUTERS/Maxim Shemetov]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID. National Settlement Depository (NSD) milik Rusia menangguhkan layanan transaksi dalam euro, setelah Uni Eropa menempatkannya ke dalam daftar yang terkena sanksi. Padahal, Pemerintah Rusia bermaksud menggunakan NSD untuk memproses pembayaran eurubond yang diterbitkannya.

Rusia awal pekan inin mengatakan akan menggunakan NSD untuk menggantikan Citibank, yang telah berhenti melayani pemrosesan pembayaran eurobonds negara itu. Rusia pun semakin berada di bawah ancaman mengalami default obligasi luar negeri pertama dalam satu abad.

Lisensi yang diterbitkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengabaikan sanksi atas Rusia telah berakhir. Pengabaian itu yang memungkinkan Rusia melunasi kupon obligasi valuta asingnya yang jatuh tempo, sejak invasinya ke Ukraina. 

Baca Juga: Setelah 23 Tahun Berkarir, Pimpinan Unit Pengiriman Amazon Mengundurkan Diri

Dengan tidak adanya lagi lisensi dari AS, Moskow mengusulkan para pemegang obligasinya membuka rekening dalam rubel dan rekening dalam valuta utama di bank Rusia. Bank Rusia itu yang akan mengubah rubel menjadi valas dan membayar kembali pemegang obligasi melalui NSD. 

Ancaman default semakin jelas setelah NSD, lembaga semacam Euroclear dan Clearstream, mengatakan akan menangguhkan operasi dalam euro. NSD menyatakan akan melanjutkan transaksi dalam mata uang asing lainnya seperti biasa.

"NSD menganggap situasi ini sebagai keadaan darurat. Kami merekomendasikan menambahkan mata uang asing ke rekening koresponden NSD, dengan mempertimbangkan analisis risiko kredit tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.

Uni Eropa pada hari Jumat memperluas sanksinya terhadap Rusia untuk menghukumnya atas apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari, menargetkan individu, ekspor minyak Rusia dan bank-bank besar. Baca cerita selengkapnya

Baik NSD, maupun kementerian keuangan tidak menjawab permintaan Reuters untuk mengomentari sanksi UE.

Analis mengatakan sanksi akan memblokir rekening NSD di euro serta di Euroclear dan Clearstream dan juga akan membuat tidak mungkin untuk melayani obligasi dalam mata uang valas yang dikeluarkan oleh negara dan perusahaan Rusia.

"Ada harapan bahwa jembatan Euroclear-NSD dapat diperbarui tetapi dalam keadaan saat ini hal ini tidak mungkin dilakukan sampai sanksi dicabut atau keringanan khusus diberikan," kata Dmitry Polevoy, kepala investasi di LockoInvest.

Baca Juga: Wall Street Diproyeksi Dibuka Melemah, Tersengat Pernyataan Bad Feeling Ekonomi Musk

NSD memegang aset klien senilai 70 triliun rubel ($ 1,12 triliun), termasuk 9 triliun rubel sekuritas asing seperti Eurobonds yang terkait dengan negara Rusia.

Rusia memiliki sekitar $40 miliar obligasi internasional yang beredar, di mana hanya di bawah $2 miliar pembayaran jatuh tempo sebelum akhir tahun.

Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa mereka memiliki uang tunai dan bersedia membayar, menyalahkan Amerika Serikat dan Eropa karena secara artifisial menempatkannya di ambang default pertama pada obligasi internasional sejak revolusi Bolshevik lebih dari satu abad yang lalu.

"Ini membuat tidak mungkin untuk menjual saham asing yang disimpan di NSD tetapi mengingat NSD dan Euroclear telah menangguhkan kerja sama sebelumnya, beberapa investor tidak dapat membuat kesepakatan apa pun ... bagaimanapun," kata Promsvyazbank dalam sebuah catatan.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Anjlok 1,42% Setelah Naik 8 Hari Beruntun, Net Sell Asing Rp 842 Miliar Hari Ini
| Kamis, 08 Mei 2025 | 18:16 WIB

IHSG Anjlok 1,42% Setelah Naik 8 Hari Beruntun, Net Sell Asing Rp 842 Miliar Hari Ini

Kamis (8/5), IHSG tumbang 1,42% atau 98,47 poin ke 6.827,75 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Total Dana Kelolaan Reksadana Mencapai Level Tertinggi Dalam 19 Bulan Terakhir
| Kamis, 08 Mei 2025 | 15:51 WIB

Total Dana Kelolaan Reksadana Mencapai Level Tertinggi Dalam 19 Bulan Terakhir

Total dana kelolaan reksadana pada bulan April 2025 mencapai level tertinggi dalam 19 bulan terakhir.

Profit 37,77% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot (8 Mei 2025)
| Kamis, 08 Mei 2025 | 08:47 WIB

Profit 37,77% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot (8 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Mei 2025) 1 gram Rp 1.953.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 37,77% jika menjual hari ini.

Inilah Tantangan Bisnis Logistik Rantai Dingin di Tahun Ini
| Kamis, 08 Mei 2025 | 08:10 WIB

Inilah Tantangan Bisnis Logistik Rantai Dingin di Tahun Ini

Masalah geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, ketersediaan listrik,hingga regulasi menjadi hambaan yang mesti diselesaikan industri ini.

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Membidik Penjualan Rp 1,3 Triliun
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:50 WIB

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Membidik Penjualan Rp 1,3 Triliun

Laju bisnis CSRA hingga awal tahun ini juga terdorong oleh harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang meningkat.

Masih Ada Peluang di Saham Penopang
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:47 WIB

Masih Ada Peluang di Saham Penopang

Pergerakan IHSG tak cuma ditopang oleh saham-saham big caps. Sejumlah saham lapis kedua juga signifikan menjadi penggerak indeks.

Penjualan Ekspor Turut Mendongkrak Cuan Kalbe Farma
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:21 WIB

Penjualan Ekspor Turut Mendongkrak Cuan Kalbe Farma

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih mempertahankan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih di kisaran 8%-10% pada tahun ini

Proyek Beroperasi Penuh, Mayoritas Kinerja Emiten EBT Menanjak
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:17 WIB

Proyek Beroperasi Penuh, Mayoritas Kinerja Emiten EBT Menanjak

 Meski peluang pengembangan EBT di Indonesia menjanjikan, masih ada tantangan berat yang mesti dihadapi emiten di sektor ini.

Pelaporan SPT Orang Pribadi Turun 1,21%
| Kamis, 08 Mei 2025 | 06:30 WIB

Pelaporan SPT Orang Pribadi Turun 1,21%

Masa pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Tahun Pajak 2024 telah berakhir pada tanggal 30 April lalu.

Sulit Berharap Suku Bunga Acuan Segera Layu
| Kamis, 08 Mei 2025 | 06:24 WIB

Sulit Berharap Suku Bunga Acuan Segera Layu

Bank Indonesia (BI) diramal masih akan mempertahankan bunga acua alias BI rate pada level 5,75% dalam waktu dekat

INDEKS BERITA

Terpopuler