Obligasi Korporasi yang Jatuh Tempo Bulan Ini Mencapai Rp 14 Triliun

Kamis, 13 Juni 2019 | 07:07 WIB
Obligasi Korporasi yang Jatuh Tempo Bulan Ini Mencapai Rp 14 Triliun
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan ini, ada cukup banyak obligasi perusahaan lokal yang bakal jatuh tempo. KONTAN mencatat, nilainya mencapai sekitar Rp 14,54 triliun. Beberapa di antaranya merupakan utang dari emiten berkapitalisasi pasar besar.

Di antaranya ada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)  yang obligasi jatuh temponya mencapai Rp 2 triliun. Lalu PT Indosat (ISAT) memiliki obligasi jatuh tempo Rp 1,2 triliun.

PT Intiland Development Tbk (DILD) punya utang jatuh tempo Rp 428 miliar (lihat tabel). Intiland berencana membayar utang dari penerbitan obligasi II Intiland Development Tahun 2016 Seri A tersebut.

Obligasi Jatuh Tempo Juni 2019
Penerbit Nilai obligasi
(Rp miliar)
Tanggal
Jatuh Tempo
INDF 2 13 Juni
ISAT 1.2 27 Juni
BNLI 700 15 Juni
BPD Sumbar 225 26 Juni
BVIC 300 27 Juni
DILD 428 29 Juni
BCA Finance 250 21 Juni
LPEI 1.469 05 Juni
LPEI 1.06 08 Juni
Bank UOB 862 03 Juni
ASF 570 05 Juni
APLN 750 06 Juni
Pelindo 50 21 Juni
SAN Finance 1.09 09 Juni
SMF 450 17 Juni
SMI 900 11 Juni
TAFS 1 01 Juni
MTF 720 01 Juni
WOMF 293 18 Juni
WOMF 223 24 Juni
Jumlah 14.54 -

Indofood juga mengakui siap untuk menebus utang atas Obligasi Indofood Sukses Makmur VII Tahun 2014 yang jatuh tempo 13 Juni 2019 ini.Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi mengatakan, pihaknya sudah memiliki dana dari pinjaman sindikasi Bank BNI dan Bank BCA dengan nilai Rp 2,8 triliun. "Pinjaman sindikasi ini sudah masuk dalam rencana untuk membayar obligasi yang jatuh tempo," jelas dia kepada KONTAN, Rabu (12/6).

Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengatakan, perusahaannya sudah mendapatkan fasilitas pinjaman perbankan untuk melunasi obligasi ini. Namun, ia tidak memerinci dari mana sumber pinjaman tersebut.

Anthoni bertutur, awalnya Indofood ingin kembali merilis obligasi Rp 2 triliun untuk refinancing. Tapi, niat ini diurungkan lantaran melihat keadaan pasar yang kurang kondusif. "Kupon yang akan kami rilis bisa dibilang cukup mahal, kami memutuskan untuk menunda hingga pasar kondusif," ungkap dia.

Group Head Corporate Communications Indosat (ISAT) Turina Farouk menyatakan, pihaknya juga sudah siap melunasi obligasi menggunakan kas internal dan fasilitas pinjaman yang masih belum digunakan.

Bagikan

Berita Terbaru

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi

Ramadan yang jatuh pada pertengahan Maret 2026 berpotensi mendorong permintaan distributor terhadap barang konsumsi mulai kuartal IV-2025.

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun,  Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun, Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham

Jadwal buyback PT Astra International Tbk (ASII) direncanakan mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler