Obligasi Korporasi yang Jatuh Tempo Bulan Ini Mencapai Rp 14 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan ini, ada cukup banyak obligasi perusahaan lokal yang bakal jatuh tempo. KONTAN mencatat, nilainya mencapai sekitar Rp 14,54 triliun. Beberapa di antaranya merupakan utang dari emiten berkapitalisasi pasar besar.
Di antaranya ada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang obligasi jatuh temponya mencapai Rp 2 triliun. Lalu PT Indosat (ISAT) memiliki obligasi jatuh tempo Rp 1,2 triliun.
PT Intiland Development Tbk (DILD) punya utang jatuh tempo Rp 428 miliar (lihat tabel). Intiland berencana membayar utang dari penerbitan obligasi II Intiland Development Tahun 2016 Seri A tersebut.
Obligasi Jatuh Tempo Juni 2019 | ||
---|---|---|
Penerbit | Nilai obligasi (Rp miliar) |
Tanggal Jatuh Tempo |
INDF | 2 | 13 Juni |
ISAT | 1.2 | 27 Juni |
BNLI | 700 | 15 Juni |
BPD Sumbar | 225 | 26 Juni |
BVIC | 300 | 27 Juni |
DILD | 428 | 29 Juni |
BCA Finance | 250 | 21 Juni |
LPEI | 1.469 | 05 Juni |
LPEI | 1.06 | 08 Juni |
Bank UOB | 862 | 03 Juni |
ASF | 570 | 05 Juni |
APLN | 750 | 06 Juni |
Pelindo | 50 | 21 Juni |
SAN Finance | 1.09 | 09 Juni |
SMF | 450 | 17 Juni |
SMI | 900 | 11 Juni |
TAFS | 1 | 01 Juni |
MTF | 720 | 01 Juni |
WOMF | 293 | 18 Juni |
WOMF | 223 | 24 Juni |
Jumlah | 14.54 | - |
Indofood juga mengakui siap untuk menebus utang atas Obligasi Indofood Sukses Makmur VII Tahun 2014 yang jatuh tempo 13 Juni 2019 ini.Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi mengatakan, pihaknya sudah memiliki dana dari pinjaman sindikasi Bank BNI dan Bank BCA dengan nilai Rp 2,8 triliun. "Pinjaman sindikasi ini sudah masuk dalam rencana untuk membayar obligasi yang jatuh tempo," jelas dia kepada KONTAN, Rabu (12/6).
Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengatakan, perusahaannya sudah mendapatkan fasilitas pinjaman perbankan untuk melunasi obligasi ini. Namun, ia tidak memerinci dari mana sumber pinjaman tersebut.
Anthoni bertutur, awalnya Indofood ingin kembali merilis obligasi Rp 2 triliun untuk refinancing. Tapi, niat ini diurungkan lantaran melihat keadaan pasar yang kurang kondusif. "Kupon yang akan kami rilis bisa dibilang cukup mahal, kami memutuskan untuk menunda hingga pasar kondusif," ungkap dia.
Group Head Corporate Communications Indosat (ISAT) Turina Farouk menyatakan, pihaknya juga sudah siap melunasi obligasi menggunakan kas internal dan fasilitas pinjaman yang masih belum digunakan.