Telenor, Operator Telko Norwegia Melepas Unit Bisnis di Myanmar Seharga US$ 105 Juta

Kamis, 08 Juli 2021 | 12:59 WIB
Telenor, Operator Telko Norwegia Melepas Unit Bisnis di Myanmar Seharga US$ 105 Juta
[ILUSTRASI. Telenor menjual unit bisnis di Myanmar senilai US$ 105 juta kepada perusahaan investasi asal Lebanon yakni M1 Group. REUTERS/Marko Djurica/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - OSLO. Operator telekomunikasi asal Norwegia yaitu Telenor menjual unit bisnis di Myanmar kepada perusahaan investasi asal Lebanon yakni M1 Group. Nilai transaksi jual-beli itu sebesar US$ 105 juta.

Latar belakang penjualan aset adalah kondisi yang semakin tidak kondusid di Myanmar. "Kemunduran lebih lanjut dari situasi dan perkembangan terkini di Myanmar merupakan dasar keputusan untuk melepaskan perusahaan," kata Telenor dalam sebuah pernyataan.

Telenor menghapus valuasi unit bisnis di Myanmar per Mei 2021. Unit bisnisnya itu mencatatkan kerugian sebesar 6,5 miliar crown Norwegia atau US$ 752 juta pasca operasional bisnis seluler sangat dibatasi karena kudeta militer mulai 1 Februari 2021.

Baca Juga: TE Asia Healthcare Berinvestasi US$ 50 Juta di Dua Proyek Fasilitas Jantung Indonesia

Adapun nilai transaksi sesuai dengan nilai perusahaan tersirat yakni sekitar US$ 600 juta. Manajemen Telenor menyatakan penjualan aset kepada M1 Group akan menjamin operasi yang berkelanjutan.

Bisnis di Myanmar semakin menantang bagi Telenor. "Situasi di Myanmar selama beberapa bulan terakhir menjadi semakin menantang bagi Telenor dari sisi keamanan masyarakat, peraturan dan kepatuhan," kata Sigve Brekke, Chief Executive Telenor.

Selanjutnya: Efek Aturan Baru Kemananan Siber China, Linkdoc Technology Batalkan Rencana IPO di AS

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:31 WIB

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard

Menurutnya, pergerakan harga FILM merupakan kombinasi antara dorongan teknikal dan peningkatan kualitas fundamental.

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:09 WIB

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis

Konglomerasi Salim bawa kredibilitas korporat, akses modal yang kuat, network bisnis yang luas, sehingga menjadi daya tarik investor institusi.

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 19:56 WIB

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

INDEKS BERITA

Terpopuler