Panen Berlimpah, Buyung Poetra (HOKI) Memilih Menjaga Stok

Jumat, 15 Maret 2019 | 07:20 WIB
Panen Berlimpah, Buyung Poetra (HOKI) Memilih Menjaga Stok
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Februari 2019, industri pertanian beras masuk masa panen raya. Sesuai dengan hukum pasar, pasokan yang berlimpah bakal menyebabkan harga jual beras menurun. Namun PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) sebagai salah produsen beras kemasan tak mencemaskan kondisi tersebut. 

Bagi Buyung Poetra, kondisi itu menjadi siklus tahunan yang sudah masuk perencanaan bisnis mereka. Namun, perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini tak mau berspekulasi terlalu jauh mengenai proyeksi harga beras saat panen berlimpah.

Satu hal yang pasti, belanja beras Buyung Poetra juga masih sama. "Suplai banyak (dengah panen raya) tapi kami hanya ambil sesuai kebutuhan produksi saja," terang Ferdinand Dion, Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (14/3).

Berdasarkan catatan pemberitaan KONTAN di awal tahun, prognosa Kementerian Pertanian total produksi beras dalam tiga bulan pertama tahun ini mencapai 10,12 juta ton. Sementara pengamat pertanian pertanian Khudori memperkirakan, puncak panen beras akan terjadi pada April karena efek mundurnya musim hujan.

Sembari mencermati pergerakan pasar, Buyung Poetra melanjutkan peningkatan kapasitas produksi pabrik. Mereka ingin mengerek kapasitas pabrik di Subang Jawa Barat dari semula 30 ton beras per jam menjadi 50 ton beras per jam tahun ini.

Buyung Poetra juga mempersiapkan rencana pembangunan pabrik beras baru di Sumatra Selatan. Target penyelesaian pembangunannya pada pertengahan 2020.

Oleh karena itu, Buyung Poetra menyiapkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun 2019 sebesar Rp 100 miliar. Sebanyak 75% di antaranya untuk menambah kapasitas pabrik.

Kemudian, 25% dana belanja modal pada tahun ini untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar kulit padi atau sekam berdaya 3 megawatt (mw). Buyung Poetra berharap,  proyek setrum tersebut beroperasi pada semester I 2019. Menurut rencana, daya listrik 2,5 mw untuk menunjang pabrik sendiri dan akan dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN.

Tanpa menyebutkan nilai, Ferdinand mengatakan target pertumbuhan kinerja tahun ini sekitar 10%. Buyung Poetra belum merilis realisasi kinerja tahun lalu.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Anjlok Hingga Trading Halt, Biang Keroknya Persoalan di Dalam Negeri
| Selasa, 18 Maret 2025 | 19:57 WIB

IHSG Anjlok Hingga Trading Halt, Biang Keroknya Persoalan di Dalam Negeri

Pemerintah perlu memainkan peran untuk meredakan kekhawatiran investor dan memulihkan kepercayaan pasar.

Penundaan Pengangkatan CASN & CPNS Memunculkan Beban Pengangguran Semu Selama 9 Bulan
| Selasa, 18 Maret 2025 | 18:51 WIB

Penundaan Pengangkatan CASN & CPNS Memunculkan Beban Pengangguran Semu Selama 9 Bulan

Berdasarkan pemodelan metode Input-Output (IO), Celios memperkirakan total kerugian output ekonomi mencapai Rp 11,9 triliun.

Jadi Investor Smelter Alumina Bareng Glencore, Indika (INDY) Masuk ke IPO Nanshan
| Selasa, 18 Maret 2025 | 13:32 WIB

Jadi Investor Smelter Alumina Bareng Glencore, Indika (INDY) Masuk ke IPO Nanshan

Sejak awal berdiri, Nanshan Aluminium International Holdings Limited fokus memanfaatkan cadangan bauksit dan batubara Indonesia yang melimpah.

10 Top Laggards Saat IHSG Kena Trading Halt, Ada Saham Bank & Saham Prajogo Pangestu
| Selasa, 18 Maret 2025 | 12:59 WIB

10 Top Laggards Saat IHSG Kena Trading Halt, Ada Saham Bank & Saham Prajogo Pangestu

Setelah kena trading halt pukul 11.19 JATS pada Selasa (18/3), IHSG ditutup ambyar 6,12% ke 6.076,08 di akhir perdagangan sesi I.

IHSG Anjlok, OJK Siapkan Konferensi Pers Rabu 19 Maret Pukul 10.00 WIB
| Selasa, 18 Maret 2025 | 12:47 WIB

IHSG Anjlok, OJK Siapkan Konferensi Pers Rabu 19 Maret Pukul 10.00 WIB

Inarno Djajadi menyatakan sudah melaksanakan aksi penghentian perdagangan pada sesi I selama 30 menit karena penurunan IHSG lebih dari 5%

Ini Rincian Trading Halt yang Pernah Dilakukan BEI pada IHSG Saat Covid
| Selasa, 18 Maret 2025 | 12:16 WIB

Ini Rincian Trading Halt yang Pernah Dilakukan BEI pada IHSG Saat Covid

Trading halt ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 5%. IHSG anjlok 5,02% atau 325,03 poin ke level 6.146,91.

Harga Saham Terbang Duluan, Keluarga Fangiono Ternyata akan Jadi Pengendali ANJT
| Selasa, 18 Maret 2025 | 09:32 WIB

Harga Saham Terbang Duluan, Keluarga Fangiono Ternyata akan Jadi Pengendali ANJT

Setelah akuisisi rampung, PT Ciliandra Perkasa akan menggelar tender offer wajib saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).

Indosat Gencar Manfaatkan Artificial Intelligence (AI), Begini Proyeksi Kinerjanya
| Selasa, 18 Maret 2025 | 08:30 WIB

Indosat Gencar Manfaatkan Artificial Intelligence (AI), Begini Proyeksi Kinerjanya

Persaingan harga layanan dapat mereda mulai semester II 2024 dan seterusnya setelah selesainya penggabungan EXCL dan FREN.

Indomobil Boyong Mobil Listrik Asal China
| Selasa, 18 Maret 2025 | 07:49 WIB

Indomobil Boyong Mobil Listrik Asal China

Salah satu merek yang disebut-sebut adalah Leapmotor, produsen kendaraan listrik asal China yang berbasis di Hangzhou, Zhejiang.

Penjualan BBM BP-AKR Terus Menanjak
| Selasa, 18 Maret 2025 | 07:44 WIB

Penjualan BBM BP-AKR Terus Menanjak

Manajemen BP-AKR juga telah melakukan berbagai kegiatan promosi yang turut berkontribusi terhadap peningkatan penjualan

INDEKS BERITA

Terpopuler